Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi Kenang Mendiang Sheikh Khalifa

Rana Setiawan - Ahad, 15 Mei 2022 - 02:39 WIB

Ahad, 15 Mei 2022 - 02:39 WIB

1 Views

Jakarta, MINA –  Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengenang sosok  Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan yang meninggal dunia, Jumat (13/5), sebagai pemimpin hebat untuk kemakmuran masyarakat UEA.

Hal tersebut disampaikan Jokowi melalui akun Twitter resminya, @jokowi, Sabtu (14/5). “Dengan kesedihan yang mendalam, saya mengetahui meninggalnya Presiden Sheikh Khalifa bin Zayed. Dia akan selamanya dikenang sebagai pemimpin hebat yang memperkuat kemakmuran UEA,” tulis.harapak

Jokowi juga turut mendoakan dan memberikan kekuatan kepada masyarakat UEA dan anggota keluarga kerajaan yang ditinggalkan.

“Pikiran dan doa kami bersama orang-orang Uni Emirat Arab dan anggota Keluarga Kerajaan pada suasana duka saat ini,” ujarnya.

Baca Juga: Kemenag: 1.562 Peserta Lulus Uji Kompetensi Calon Mahasiswa Al Azhar Mesir 2024

Sheikh Khalifa lahir pada 1948 di Abu Dhabi, 23 tahun sebelum pendirian UEA pada tahun 1971.

Sheikh Khalifa adalah putra tertua dari Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, pendiri negara UEA. Dia menduduki tahta kepresidenan pada 2004 setelah ayahnya meninggal dunia.

Sheikh Khalifa menderita stroke dan menjalani operasi pada 2014. Setelah itu ia jarang terlihat di depan umum selama bertahun-tahun. Perannya kemudian menjadi sebagian besar seremonial meskipun ia masih mengeluarkan dekrit.

Saudaranya, Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed, secara luas dipandang sebagai penguasa de-facto UEA, yang mengelola urusan sehari-hari negara itu.

Baca Juga: Prof Asrorun Niam: Tujuan Fatwa untuk Kemaslahatan Hakiki

Seperti diketahui, Sheikh Khalifa adalah presiden kedua UEA, menjabat sejak 2004. Dia dipuji karena berhasil membawa UEA, sebuah wilayah gurun kecil yang terdiri dari tujuh emirat yang kemudian dikenal menjadi terkenal secara global, dan memimpin negara itu melalui masa-masa sulit selama krisis keuangan 2008.(R/R1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: KH Afifuddin Muhajir: Fatwa Dibutuhkan Sepanjang Zaman

Rekomendasi untuk Anda

Amerika
Kolom
Haji 1445 H
Indonesia