Hamburg, 14 Syawwal 1438/8 Juli 2017 (MINA) – Di sela-sela KTT G20 di Hamburg, Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden AS Donald Trump di Ruang Pertemuan Bilateral Hambug Messe Und Congress, Sabtu (8/7).
“Saya ingin menyampaikan salam dari jutaan penggemar anda di Indonesia. Mereka tertarik untuk menyambut anda di Indonesia,” ujar Jokowi mengawali pertemuan.
Sejak kampanye, Trump dikenal mayoritas pengguna internet Indonesia sebagai orang yang anti Islam. Tidak jarang banyak yang menghujat di dunia maya ketika cuplikan-cuplikan video kampanye Presiden itu muncul di media sosial.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
Kepada Trump, Jokowi juga menyampaikan apresiasinya atas kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat Michael Pence ke Jakarta beberapa waktu lalu.
Sementara itu, di bidang penanggulangan terorisme, Jokowi menyampaikan apresiasinya kepada komitmen Amerika Serikat untuk tidak memusuhi Islam dan bekerja sama dengan negara muslim untuk memerangi terorisme. Hal ini sesuai dengan hasil Riyadh Summit pada bulan Mei yang lalu yang dihadiri juga oleh kedua pemimpin tersebut.
“Berkurangnya pergerakan ISIS di Syria dan Iraq mengharuskan kita memberikan perhatian ekstra kepada pergerakan mereka di daerah lain, termasuk Asia Tenggara. Penyerangan dan pendudukan grup teroris di Marawi, Filipina merupakan bukti meningkatnya ancaman terorisme,” kata Jokowi.
Jokowi juga mengungkapkan AS bekerja sama menanggulangi terorisme melalui pertukaran informasi intelijen, penghentian aliran dana, pemberdayaan masyarakat moderat dan penyebaran kontra narasi dapat dilakukan oleh kedua negara.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Di bidang ekonomi, Jokowi menyampaikan kepedulian indonesia terhadap ekspor kelapa sawit untuk biodisel ke Amerika Serikat. Presiden juga menyampaikan bahwa Indonesia mengimpor kedelai dalam jumlah yang besar. Oleh karenanya kedua presiden tersebut sepakat untuk meningkatkan perdagangan bilateral yang saling menguntungkan.
Komoditi perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat saat ini sangat bervariasi, mulai dari kelapa sawit, kedelai sampai ke pesawat terbang.
Turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala BKPM Thomas Lembong, Duta Besar Indonesia untuk Jerman Fauzi Bowo dan Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.(T/RE1/P1)
MI’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal