Jakarta, 3 Rajab 1436/22 April 2015 (MINA) – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan terjadinya konflik internal dan eksternal di negara-negara Asia-Afrika sangat menghambat pembangunan sehingga hal itu harus dihilangkan.
“Banyaknya konflik di Negara-negara Asia-Afrika yang menghambat pembangunan ekonomi. Oleh karenanya kita harus bisa meminimalisir dan menghilangkan konflik itu demi peningkatan kesejahteraan dan keamanan rakyat,” kata Jokowi dalam pidato pembukaan Pertemuan Tingkat Tinggi para Kepala Negara pada peringantan Konferensi Asia-Afrika di Jakarta, Rabu (22/4).
Acara pembukaan sendiri dimulai pada pukul 09.15 WIB, setelah Presiden menerima tamu terakhir dan foto bersama.
Presiden juga menegaskan, pemerintah Indonesia akan menjadi jembatan maritim yang menghubungkan dua benua, Asia dan Afrika sehingga percepatan pembangunan ekonomi akan segera dirasakan rakyat.
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan
“Saatnya kita jawab tantangan, bahwa Indonesia sebagai negara penggagas Konferensi Asia-Afrika harus menjadi jembatan maritim yang menghubungkan kedua benua, Asia dan Afrika,” kata Jokowi juga menegaskan agar negara-negara di Asia-Afrika harus dapat berdiri sejajar dengan bangsa lain di dunia.
“Kita semua harus bisa duduk dan berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Kita (Bangsa Asia-Afrika) punya potensi sumber daya alam dan manusia yang berlimpah,” tegasnya.
Indonesia menjadi inisiator dalam mengajak negara-negara di Asia-Afrika untuk merdeka dan melanjutkan pembangunan demi meningkatkan kesejahteraan. “Semangat KAA ini adalah melanjutkan cita-cita bapak bangsa 60 tahun lalu yang telah merintis adanya konferensi ini,” tambahnya lagi.
Jokowi juga menyoroti agar sengketa antar negara tidak diselesaikan dengan kekerasan dan pembunuhan. Hal itu akan sangat merugikan kedua negara-negara di dua kontingen itu. “Sebaiknya diselesaikan dengan kekeluargaan,”tuturnya.
Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal, Menag: Masjid Bisa Jadi Tempat Perkawinan Budaya dan Agama
Usai menyampaikan pidato sekitar 10 menit itu, Presiden Joko Widodo kembali menempatti tempat duduknya. Presiden duduk diapit Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Cina Xi Jinping.
Usai menyampaikan pidato pembukaan, para kepala negara mengikuti Sidang Pleno para kepala negara Asia Afrika. Presiden Jokowi sendiri mengikuti pertemuan bilateral dengan sejumlah kepala negara.
Pertemuan Tingkat Tinggi para Kepala Negara akan berlangsung 22-23 April, yang dihadiri oleh utusan dari 86 negara, termasuk 32 kepala pemerintahan, yang akan diakhiri dengan Peringatan 60 Tahun KAA di Bandung, Propinsi Jawa Barat, 24 April 2015.(L/P008/R03/R05)
.
Baca Juga: Industri Farmasi Didorong Daftar Sertifikasi Halal
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)