Jakarta, MINA – Presiden Joko Widodo, Kamis (19/7), melantik sebanyak 724 perwira remaja dari Tentara Negara Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di halaman depan Istana Merdeka.
Hadir pada kesempatan itu Panglima TNI Jenderal TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, dan Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna.
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan bahwa perwira remaja adalah masa depan TNI dan Polri, dan penentu reformasi di institusi masing-masing, tangan perwira remajalah yang akan menjalankan adaptasi dan reformasi itu.
“Menjadi perwira TNI dan Polri adalah membuka ladang pengabdian yang membanggakan, pengabdian untuk ideologi negara kita, Pancasila, NKRI, konstitusi serta Bhineka Tunggal Ika, serta untuk Indonesia maju yang semakin jaya,” kata Jokowi.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Sebanyak 724 taruna dan taruni masing-masing terdiri dari Akademi Militer 225 orang, Akademi Angkatan Laut sebanyak 102, Akademi Angkatan Udara sebanyak 119, dan Akademi kepolisian sebanyak 278.
Dalam upacara tersebut, Presiden Jokowi juga menyematkan tanda pangkat sebagai simbolis kepada empat perwira peraih Adhi Makayasa, masing-masing disematkan kepada Sermatutar Rovi Ardya Prawira (Akmil), Sermatur (M) Faisal Djahueri (AAL), Sermatur Summar Laras Fatsagunar (AAU), dan Brigtar Dolly Septian (Akpol).
Pesan Panglima TNI
Panglima TNI Jenderal TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, menjadi bagian dari TNI dan Polri adalah tugas mulia, tidak dapat dilaksanakan sendiri dan dibutuhkan kerja sama dan sinergi dengan seluruh elemen dalam masyarakat.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
“Tunjukkan bahwa TNI-Polri solid dan bersatu. Jadilah contoh dan teladan profesionalisme dalam pelaksanaan tugas yang disertai sinergi bersama instansi-instansi lainnya,” ujarnya di Mabes TNI Cilangkap kepada calon perwira remaja TNI-Polri sebelum pelantikan.
Panglima TNI mengatakan bahwa seluruh tugas yang diemban oleh TNI-Polri tidak akan dapat terselesaikan tanpa adanya kerja sama, koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak. Kesamaan persepsi yang dibangun sejak dini antara Perwira TNI dan Polri harus dijadikan dasar dalam menyatukan gerak langkah.
“TNI dan Polri, di tengah perbedaan peran dan tugas, memiliki muara yang sama dalam konteks berbangsa dan bernegara, yaitu membantu percepatan pembangunan nasional, menuju masyarakat Indonesia yang aman dan sejahtera,” katanya.
Panglima TNI menegaskan, Perwira TNI-Polri harus mampu mengaplikasikan kemampuan akademis yang diperoleh selama pendidikan untuk menghadapi tugas ke depan.
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
“Perwira TNI dan Polri harus mengabdi sepenuh hati dan jiwa sebagai prajurit yang profesional, berintegritas dan berkarakter, berdasarkan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit serta Tribrata dan Catur Prasetya,” tegasnya.
Panglima TNI , pendidikan dan pelatihan yang telah dilaksanakan secara terintegrasi tersebut memiliki tujuan untuk membentuk Jiwa Korsa, keakraban, persatuan dan kesatuan yang akan sangat dibutuhkan saat melaksanakan tugas di manapun nantinya. (L/R06/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian