Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi Minta Harga Avtur Dihitung Lagi

Fauziah Al Hakim - Rabu, 13 Februari 2019 - 23:37 WIB

Rabu, 13 Februari 2019 - 23:37 WIB

7 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Guna mengatasi tingginya harga tiket pesawat dalam penerbangan di dalam negeri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan menteri terkait menghitung kembali harga avtur, bahan bakar pesawat, yang memberikan kontribusi besar dalam penetapan harga tiket pesawat.

“Tadi baru kita rapatkan. Saya sudah perintahkan untuk dihitung mana yang belum efisien, mana yang bisa diefisienkan, nanti akan segera diambil keputusan,” kata Presiden Jokowi menjawab wartawan usai melantik Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, Gubernur Jambi, dan para duta besar baru RI untuk negara sahabat, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/2).

Dikutip dari rilis Setkab, Presiden Jokowi memastikan akan segera mengambil keputusan terkait harga itu setelah ada kalkulasinya dari kementerian/lembaga terkait.

“Ada opsi-opsi seperti apa baru disampaikan kepada saya,” ujar Presiden Jokowi.

Baca Juga: Syeikh El-Awaisi: Cinta di Balik Nama Baitul Maqdis

Sebelumnya saat memberikan sambutan pada acara Gala Dinner Peringatan HUT ke-50 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Ballroom Puri Agung Hotel Grand Sahid Jaya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (11/2) malam, Presiden Jokowi mengaku mengaku menerima banyak keluhan terkait tingginya harga tiket pesawat untuk penerbangan di dalam negeri.

Menurut Presiden, tingginya harga tiket pesawat ini karena harga bahan bakar pesawat yaitu avtur di Indonesia sangat mahal.

“Saya terus terang juga kaget, dan malam hari ini juga saya baru tahu tadi dari Pak Chairul Tanjung mengenai avtur. Ternyata avtur yang dijual di Soekarno-Hatta itu dimonopoli oleh Pertamina sendiri,” ujarnya.

“Pilihannya hanya satu, harganya bisa sama dengan harga internasional. Kalau tidak bisa, berarti pemerintah akan masukkan kompetitor yang lain sehingga terjadi kompetisi,” tutur Presiden Jokowi.

Baca Juga: Tinjau Program Bantuan di Herat, MER-C Kirim Tim ke Afghanistan

“Ya pilihan-pilihannya kan hanya itu, sudah enggak ada yang lain. Karena memang, ini sangat-sangat mengganggu sekali,” tegasnya. (R/R05/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Masa Tenang Pilkada 2024 Dimulai Hari Ahad Ini

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
MINA Preneur
Indonesia
Indonesia