Jakarta, 7 Dzulqa’dah 1437/10 Agustus 2016 (MINA) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pihaknya telah menyiapkan instrumen investasi portofolio untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.
“Misalnya surat berharga negara (SBN), Surat Utang Negara (SUN), Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk). Kalau BUMN bisa obligasi, bisa saham, ada inftrastruktur, reksa dana, perbankan (deposito, giro, tabungan) bisa langsung dimasukkan langsung ke sana kepada bank-bank yang sudah ditunjuk,” kata Jokowi, sebagaimana dilaporkan laman resmi Sekretaris Kabinet dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (10/8).
Jokowi mengatakan, hal yang sama juga dilakukan Indonesia yaitu melalui penerapan program pengampunan pajak atau tax amnesty.
“Tekanan ekonomi global yang disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi dan geopolitik mendorong semua negara untuk menarik investasi dan arus uang sebesar-besarnya agar bisa masuk ke negara masing-masing,”
Baca Juga: Truk Sengaja Tabrak Kerumunan saat Pesta Tahun Baru di AS, 10 Orang Tewas
Pihaknya berharap uang yang sudah dikeluarkan, baik masuk dari luar negeri maupun dari dalam negeri bisa langsung dimanfaatkan untuk investasi.
“Untuk bersaing dan berkompetisi dengan bangsa lain, Indonesia harus siap. Dengan perubahan dunia yang terjadi dalam hitungan detik, lanjut Presiden, Pemerintah harus cepat memutuskan agar tidak tertinggal dengan bangsa lain,” ujar Jokowi.
Menurutnya, hingga kuartal kedua, pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan sentimen positif dan menunjukkan tren yang terus naik. Di kuartal pertama, tambah Presiden, tumbuh 4,94 persen, kuartal kedua naik 5,18 persen. “Sedikit-sedikit tapi naik. Kesempatan ini harus kita gunakan. Jangan lepas,” tegasnya. (T/P010/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi