Jakarta, MINA – Presiden Joko Widodo memerintahkan investigasi atas meninggalnya Randi dan Yusuf Qardhawi, dua orang mahasiswa Universitas Halu Oleo di Kendari, Sulawesi Tenggara saat aksi unjuk rasa yang berlangsung di Gedung DPRD Sultra, Kamis (26/9).
“Saya sudah perintahkan juga untuk menginvestigasi dan memeriksa seluruh jajarannya, karena yang disampaikan oleh Kapolri kepada saya tidak ada perintah apapun dalam rangka demo ini membawa senjata. Jadi, ini akan ada investigasi lebih lanjut,” kata Presiden Jokowi usai melaksanakan Shalat Jumat, di kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/9).
Soal evaluasi terhadap Kapolri, Presiden Jokowi menegaskan, ia sudah memerintahkan agar dalam menangani demo tidak represif. Karena berdemonstrasi itu menyampaikan pendapat, dan itu dijamin oleh konstitusi.
Kepada orang tua Randi dan Yusuf Qardhawi, Presiden Jokowi mendoakan semoga diberikan ketabahan dan keihlasan atas meninggalnya anak-anak mereka.
Baca Juga: Menag Bertolak ke Saudi Bahas Operasional Haji 1446 H
“Semoga apa yang diperjuangkan oleh Randi dan Yusuf Qardhawi menjadi kebaikan bagi bangsa ini dan mendapatkan tempat yang baik, mulia di sisi-Nya,” ucapnya.
Berdasarkan autopsi oleh tim dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari, Randy (21) meninggal tertembak peluru di bagian ketiak kiri bagian bawah menembus hingga ke kanan.
Sementara Qardhawi (19) yang sempat mengalami koma, namun meninggal akibat mengalami pendarahan hebat akibat benturan benda tumpul di bagian kepala. (T/Sj/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Polisi Amankan Uang Rp150 M dari Kasus Judol