Jakarta, 17 Rabi’ul Awwal 1438/17 Desember 2016 (MINA) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa laporan dan langkah-langkah konsolidasi serta koordinasi, terutama dalam soal jumlah dan kaitannya dengan lokasi serta jenis kebutuhan yang diperlukan terkait gempa di Pidie Jaya, sangat penting.
“Saya ingin agar semuanya bisa dikerjakan secepat-cepatnya terkait dengan penanganan pascabencana agar proses rehabilitasi dan rekonstruksi secepat-cepatnya dimulai,” kata Jokowi saat rapat terbatas membahas percepatan penanganan gempa Aceh di Kantor Presiden RI, Jakarta, pada Jumat siang (16/12), demikian siaran pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Agar pelaksanaan rehabilitasi dan rekosntruksi berjalan dengan cepat, Jokowi meminta agar melibatkan TNI. “Saya minta nanti bantuan dari TNI, juga dikerahkan dalam proses rekonstruksi yang segera akan dimulai baik untuk rusak berat, rusak sedang, maupun rusak ringan,” katanya.
Jokowi menginginkan adanya pendekatan baru dalam penanganan bencana yang tahap tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksinya dapat dilakukan secara paralel tanpa menunggu tahap demi tahap. Hal yang dapat dikerjakan lebih dulu langsung dibangun.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
“Begitu juga dengan bantuan stimulan rumah rusak. Tidak perlu menunggu semuanya selesai diverifikasi, kemudian baru diberikan bantuan. Pengalaman sebelumnya dalam penanganan bencana menunjukkan pemberian bantuan rumah rusak seringkali memerlukan waktu yang lama, mulai dari pendataan, verifikasi, ditetapkan kepala daerah hingga penyaluran bantuan butuh waktu yang lama,” ujar dia.
Bahkan, kata dia, hal itu bisa memakan waktu setahun lebih, seperti saat penyaluran bantuan stimulan rumah rusak pada bencana banjir bandang di Manado, gempabumi di Bener Meriah, dan erupsi Gunung Sinabung.
“Untuk itu verifikasi dan penyaluran bantuan disalurkan bertahap, mana yang sudah selesai hari itu langsung diproses penyaluran bantuannya,” tegasnya.
Hingga Jumat (16/12) berdasarkan laporan ke Posko Utama Tanggap Darurat Gempa Aceh tercatat 18.612 rumah rusak yaitu 2.551 rumah rusak berat, dan 16.061 rumah rusak di tiga kabupaten yang terdampak gempa. Di Pidie Jaya terdapat 17.673 rumah rusak (2.414 rusak berat, 15.259 rusak), di Bireuen ada 796 rumah rusak (105 rusak berat, 691 rusak), dan di Pidie ada 143 rumah rusak (32 rusak berat, 111 rusak.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Dari sejumlah rumah rusak tersebut yang sudah diverifikasi dan ditetapkan melalui SK Bupati dengan lampiran by name by address di Pidie Jaya 273 rumah rusak (142 rusak berat, 131 rusak) dan di Pidie 143 rumah rusak (32 rusak berat, 111 rusak).
Dari dasar ini BNPB menyalurkan bantuan stimulus rumah rusak sebesar Rp11,8 milyar yaitu Rp8,3 milyar untuk Pidie Jaya dan Rp3,5 milyar untuk Pidie. Pemerintah memberikan stimulus perbaikan rumah rusak berat Rp40 juta dan rumah rusak ringan Rp20 juta per rumah.
Pendataan dan verifikasi dipercepat dengan menambah jumlah personil di lapangan. Perguruan tinggi, dan relawan dilibatkan dalam proses pendataan dan verifikasi agar secepatnya selesai. (L/P011/M09/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak