Jakarta, MINA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa potensi zakat di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 300 triliun. Pernyataan itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang berlangsung di Istana Negara, Rabu (25/9).
Jokowi menekankan pentingnya pengelolaan zakat yang optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan populasi 236 juta Muslim, potensi zakat kita sangat besar. Kita perlu menggali dan mengelolanya dengan baik agar bisa berdampak luas,” ujar Presiden.
Ia juga menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi umat melalui zakat, terutama bagi usaha mikro, kecil, perempuan, dan penyandang disabilitas. Ia percaya bahwa Baznas dapat terus berperan sebagai lembaga terpercaya dalam menyalurkan zakat, infak, dan sedekah untuk memperkuat ekonomi umat di Indonesia.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
“Program-program zakat harus benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat, mengurangi kemiskinan, dan mempersempit ketimpangan sosial yang ada,” tegasnya.
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Waryono Abdul Ghafur, menjelaskan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) memiliki peran penting dalam pembinaan dan pengawasan Baznas serta Lembaga Amil Zakat (LAZ).
“Kementerian Agama bertanggung jawab memastikan tata kelola zakat yang baik, mulai dari pembentukan Baznas dan LAZ hingga pengawasan terhadap pendayagunaannya,” katanya.
Salah satu fokus utama dalam Rakornas ini adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) amil zakat. Saat ini, dari 12.225 amil yang ada di Baznas dan LAZ, hanya 12% yang tersertifikasi sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Oleh karena itu, Kemenag berkomitmen untuk meningkatkan angka tersebut untuk menghadapi tantangan pengelolaan zakat yang semakin kompleks.
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda
“Kualitas dan kuantitas amil zakat masih menjadi tantangan besar. Oleh karena itu, peningkatan SDM amil zakat menjadi prioritas kami,” tambah Waryono.
Ia berharap tata kelola zakat di Indonesia dapat semakin kuat dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat luas, terutama dalam upaya mengurangi kemiskinan dan ketimpangan sosial. [An]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga