Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi: Potensi Zakat di Indonesia Capai 300 Triliun, Perlu Dikelola Optimal

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 4 jam yang lalu

4 jam yang lalu

7 Views

Presiden Joko Widodo saat membuka Rakornas Baznas. (Kemenag)

Jakarta, MINA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa potensi zakat di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 300 triliun. Pernyataan itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang berlangsung di Istana Negara, Rabu (25/9).

Jokowi menekankan pentingnya pengelolaan zakat yang optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Dengan populasi 236 juta Muslim, potensi zakat kita sangat besar. Kita perlu menggali dan mengelolanya dengan baik agar bisa berdampak luas,” ujar Presiden.

Ia juga menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi umat melalui zakat, terutama bagi usaha mikro, kecil, perempuan, dan penyandang disabilitas. Ia percaya bahwa Baznas dapat terus berperan sebagai lembaga terpercaya dalam menyalurkan zakat, infak, dan sedekah untuk memperkuat ekonomi umat di Indonesia.

Baca Juga: FP USK Banda Aceh Gelar Workshop Penulisan Artikel Ilmiah

“Program-program zakat harus benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat, mengurangi kemiskinan, dan mempersempit ketimpangan sosial yang ada,” tegasnya.

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Waryono Abdul Ghafur, menjelaskan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) memiliki peran penting dalam pembinaan dan pengawasan Baznas serta Lembaga Amil Zakat (LAZ).

“Kementerian Agama bertanggung jawab memastikan tata kelola zakat yang baik, mulai dari pembentukan Baznas dan LAZ hingga pengawasan terhadap pendayagunaannya,” katanya.

Salah satu fokus utama dalam Rakornas ini adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) amil zakat. Saat ini, dari 12.225 amil yang ada di Baznas dan LAZ, hanya 12% yang tersertifikasi sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Oleh karena itu, Kemenag berkomitmen untuk meningkatkan angka tersebut untuk menghadapi tantangan pengelolaan zakat yang semakin kompleks.

Baca Juga: Jakarta Diguyur Hujan, Sejumlah Wilayah Banjir

“Kualitas dan kuantitas amil zakat masih menjadi tantangan besar. Oleh karena itu, peningkatan SDM amil zakat menjadi prioritas kami,” tambah Waryono.

Ia berharap tata kelola zakat di Indonesia dapat semakin kuat dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat luas, terutama dalam upaya mengurangi kemiskinan dan ketimpangan sosial. [An]

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: UAR Adakan Pelatihan Drone Bencana Pertama di Indonesia

Rekomendasi untuk Anda