Bogor, MINA – Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo menyambut Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga bersama Ibu Mariko Suga di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/10).
Sambutan diawali dengan upacara kenegaraan dan dentuman meriam sebanyak 17 kali dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama, demikian keterangan yang diterima MINA.
Setelah itu Jokowi sempat memperkenalkan beberapa menteri kabinet Indonesia Maju yang hadir dalam pertemuan tersebut. Terlihat Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi mengatakan, PM pengganti Shinzo Abe itu akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Jokowi pada Rabu (23/10) bsok.
Baca Juga: Kota Semarang Raih Juara I Anugerah Bangga Berwisata Tingkat Nasional
Hal itu dia sebut dalam pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi lewat telepon pada Senin (19/10). Sekitar 30 menit lamanya, mulai pukul 14.30 WIB.
“Menlu Toshimitsu Motegi berharap agar lawatan PM Suga akan bermakna sehingga hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang akan semakin kokoh,” kata Menlu RI.
Menanggapi harapan Motegi itu, Retno mengatakan, Jokowi akan menyambut baik kunjungan Suga. Retno menambahkan Indonesia menantikan pertemuan bilateral tersebut.
Selain itu, kedua Menteri Luar Negeri tersebut sepakat untuk melanjutkan upaya koordinasi demi terbukanya kembali saling mengunjungi untuk memperkokoh hubungan bilateral antara kedua negara. Keduanya juga memastikan kerja sama yang erat untuk menindaklanjuti hasil pertemuan puncak, termasuk terwujudnya kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Baca Juga: Banjir Rob Jakarta Utara Sebabkan 19 Perjalanan KRL Jakarta Kota-Priok Dibatalkan
Sebelum ke Indonesia Suga sempat ke Vietnam terlebih dahulu. Dalam pertemuan tersebut Jepang siap untuk mengekspor peralatan dan teknologi pertahanan ke Vietnam, termasuk pesawat patroli dan radar. Peralatan itu berguna untuk menunjang kapabilitas pengintaian Vietnam.
Selain itu, isu yang akan dibahas yaitu terkait implementasi ‘jalur bisnis’ pada penerbangan. Tujuannya agar memudahkan pekerja terampil untuk bisa travel tanpa karantina 14 hari dengan syarat tertentu. (R/R8/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Banjir Rob Rendam Sejumlah Wilayah di Pesisir Jakarta Utara