Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi Sebut 329 WNI Di Suriah Bergabung dengan ISIS

Rudi Hendrik - Rabu, 17 Februari 2016 - 13:36 WIB

Rabu, 17 Februari 2016 - 13:36 WIB

292 Views

Foto : Laily/Biro Pers-Setpres

jokowi-ktt-asean-as-300x200.jpg" alt="Foto : Laily/Biro Pers-Setpres" width="300" height="200" /> Foto : Laily/Biro Pers-Setpres

Sunnylands, 9 Jumadil Awwal 1437/17 Februari 2016 (MINA) –  Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-AS hampir berakhir, dalam salah satu sesinya Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpidato mengenai Warga Negara Indonesia (WNI) yang bergabung dengan ISIS untuk perang di Suriah relatif kecil di banding negara lain.

Salah satu sesi yang digelar di Sunnylands Historic Home, Amerika Serikat (AS), adalah mengenai terorisme. Pada kesempatan itu, Jokowi mengungkapkan setidaknya saat ini ada 329 WNI yang ada di Suriah. Angka ini relatif kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 252 juta.

Dalam sebuah siaran pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu pagi, Jokowi mengemukakan hampir semua negara menghadapi masalah yang sama, di mana ada warga negaranya yang bergabung dengan Foreign Terorist Fighter (FTF).

Dalam rilis disebutkan, faktor utama relatif kecilnya penduduk Indonesia yang bergabung FTF adalah karena Indonesia tidak memiliki pemerintah yang represif, tidak dalam pendudukan, serta kondisi politik yang relatif stabil.

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Dari analisis tersebut, lanjut Jokowi, dapat ditarik pelajaran bahwa untuk memerangi terorisme dan mengurangi FTF diperlukan kestabilan politik, pemerintah yang demokratis, serta tidak dalam pendudukan asing.

Sebagai penutup, Presiden menyampaikan gagasannya untuk memanfaatkan media sosial dalam menghadapi ekstrimis. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa penyebaran paham ekstrimis dan ajakan bergabung dengan FTF banyak dilakukan melalui media sosial.

“Oleh karena itu, kita harus bekerjasama dengan media sosial dalam menyebarkan perdamaian dan toleransi sebagai counter narasi,” ujar Jokowi. Inilah yang menurut Presiden akan disampaikannya saat berkunjung ke Silicon Valley, yakni ‘Indonesia Digital Initiative: Empowering Leaders of Peace’.

“Saya mengajak agar Yang Mulia berkenan bergabung dengan saya untuk memperbanyak narasi melalui media sosial mengenai moderasi, toleransi, dan perdamaian,” ajak Presiden Jokowi seraya menutup sambutan pembuka sesi pembahasan terorisme dalam KTT ASEAN-AS.(L/R04/R05)

Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Asia
Sebanyak 40 warga negara Indonesia (WNI) dan satu warga negara asing (pasangan WNI) kembali berhasil dievakuasi dengan selamat dari Lebanon dan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang pada Senin (7/10/2024) (Foto: Infomed Kemlu RI)
Indonesia
Indonesia
MINA Preneur