Jakarta, MINA – Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konferensi pers bersama Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Pemerintah menyatakan sudah berusaha sekuat tenaga untuk melindungi masyarakat dengan subsidi.
“Namun keputusan dalam situasi sulit ini, adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM,” ujar Arifin Tasrif dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (3/9).
Menurut Arifin, selama ini subsidi BBM dinikmati oleh masyarakat mampu sebesar 70 persen. Subsidi sudah naik tiga kali lipat hingga Rp 502,4 triliun.
Harga BBM subsidi hingga nonsubsidi dipastikan naik hari ini. Pemerintah mengumumkan harga baru BBM ini berlaku mulai pukul 14.30 WIB. Harga Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000/liter. Kemudian harga solar subsidi naik dari Rp 5.150 jadi Rp 6.800/liter. Pertamax juga ikut naik hari ini dari Rp 12.500 jadi Rp 14.500/liter.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
Kenaikan harga BBM ini mempertimbangkan naiknya harga minyak dunia dan kenaikan subsidi energi yang terus meningkat.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran subsidi dalam Perpres 98 Tahun 2022 sudah naik tiga kali lipat dalam bentuk subsidi BBM dan LPG, yang tadinya Rp 77,5 triliun menjadi Rp 149,4 triliun.
Sedangkan listrik dari Rp 56,5 triliun naik jadi Rp 59 triliun. Kompensasi untuk BBM naik dari Rp 18,5 triliun jadi Rp 252 triliun. Kompensasi untuk listrik naik jadi Rp 41 triliun.
“Total subsidi dan kompensasi untuk BBM, LPG, listrik itu mencapai Rp 502,4 triliun. Angka 502 triliun dihitung berdasar rata rata ICP yang bisa 105 dolar per barel dengan kurs 14.700 per dolar AS dan volume dari Pertalite yang diperkirakan akan mencapai 29 juta kiloliter dan volume solar subsidi 17,4 juta kiloliter,” jelas Sri Mulyani. (R/R4/P2)
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Mi’raj News Agency (MINA)