Amman, 24 Muharram 1437/6 November 2015 (MINA) – Baru-baru ini, Raja Jordania Abdullah II mengeluarkan pernyataan, pihaknya tidak akan memasang kamera di dalam Masjid Al-Aqsha dalam waktu enam pekan ke depan.
“Keputusan sangat jelas, tidak akan ada kamera di dalam masjid,” kata Abdullah II dalam sebuah pernyataannya. Demikian Worldbulletin dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jum’at (6/11).
Sebelumnya pada bulan lalu, Israel dan Jordania sepakat untuk memasang kamera di Masjid Al-Aqsa. Kedua belah pihak awalnya mengatakan, kamera akan dipasang dalam beberapa hari pasca kesepakatan itu.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Rencana memasang kamera di Masjid Al-Aqsha sendiri disarankan Jordania dan diumumkan oleh Menteri Luar Negeri AS, John Kerry pada bulan lalu untuk meredakan ketegangan antara warga Palestina dan pemukim ilegal Israel.
Tidak ada tanggapan segera dari pihak Israel terkait pernyataan yang dibuat oleh Raja Abdullah II.
Pada kesepakatan bulan lalu, Kerry juga mengemukakan pendapatnya, termasuk di dalamnya mendesak Israel sepenuhnya menghormati ‘peran khusus’ Jordania sebagai pengelola Masjid Al-Aqsha, menegakkan larangan doa bagi non-Muslim dan komitmennya untuk tidak membagi Masjid Al-Aqsha serta menolak setiap upaya merusak kesepakatan itu.
Di akhir pernyataannya, Raja Abdullah II menegaskan, Jordania berencana akan tetap membangun ruang kontrol di kompleks Masjid Al-Aqsha dan diawasi langsung dari negaranya. Tidak jelas apa peran Israel dalam rencana Jordania itu. (T/P011/R07)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)