Jakarta, 17 Sya’ban 1434/26 Juni 2013 (MINA) – Aktivis Lembaga Kemanusiaan MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) dr. Joserizal Jurnalis,Sp.OT. menyerukan hentikan perang di Suriah.
“Mereka harus duduk bersama untuk berunding, sehingga tidak menambah jumlah korban dari warga,” ujar Joserizal, pada Diskusi Terbuka “Kenapa Suriah” di Universitas Yarsi Jakarta, Rabu (26/6).
Menurutnya, salah satu upayanya adalah dengan mengijinkan lembaga kemanusiaan internasional untuk masuk ke Suriah membantu kedua belah pihak.
“Lembaga kemanusiaan termasuk MER-C harus diizinkan masuk membantu kedua belah pihak yang bertikai dengan membawa prinsip netralitas dan independen,” ujar Presidium MER-C yang bersama groupnya sedang membangun Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza tersebut.
Baca Juga: Kota Semarang Raih Juara I Anugerah Bangga Berwisata Tingkat Nasional
Rancangan Zionis
Dalam presentasinya, Joserizal mengungkapkan bahwa konflik berdarah yang terjadi di Suriah sudah dirancang oleh Zionis melalui program yang dikenal dengan istilah ‘Novus Ordo Seclorum’ atau era zaman baru yang sekuler.
Melalui program ini, Zionis membuat rancangan rahasia ditujukan kepada negara-negara yang menentang Israel agar menjadi negara kecil dan lemah, sehingga tak berdaya menghadapi kekuatan Zionis.
Zionis mengetahui, bahwa Suriah secara fakta dan data membuktikan memang selama ini dikenal sebagai negara yang sering menentang kebijakan Israel, katanya.
Baca Juga: Banjir Rob Jakarta Utara Sebabkan 19 Perjalanan KRL Jakarta Kota-Priok Dibatalkan
“Suriah juga dikenal sebagai negara yang kuat dalam bidang militer dan intelejen. Hal ini terbukti ketika mereka berperang melawan Israel pada 1967 dan 1973,” ungkap aktivis kemanusiaan yang juga pernah terjun langsung di Mindanau Selatan, Kashmir, Pattani, Lebanon dan Darfur.
Untuk itu, sebagai bagian dari upaya kemanusiaan meredam konfik Suriah, hendaknya sesama kaum muslimin di belahan dunia lainnya yang mengiktui perkembangan Suriah, dituntut saling menghormati, menghargai dan menjaga ukhuwah Islamiyah.
“Kalau kita pernah terjun ke medan perang, kita pasti tidak galak sesama umat Islam. Sebab musuh kaum muslimin satu, Zionis. Jangan kita jadi alat permainan mereka,” tegas dokter yang aktif dalam dunia kegawatdaruratan sejak 1999 itu.
Tampil sebagai pembicara lain, Drs. M.Hamdan Basyar,M.Si (Peneliti LIPI), Jerry D. Gray (Penulis dan Pengamat Politik Internasional), sambutan dr. Sarbini Abdul Murad, serta dipandu Moderator Zulfatan Faizin (Metro TV). (L/P04/P06/P10/P015/R1).
Baca Juga: Banjir Rob Rendam Sejumlah Wilayah di Pesisir Jakarta Utara
Mi’raj News Agency (MINA)