
Joserizal Jurnalis
. (Foto: Zaenal/MINA)" width="300" height="243" /> Aktivis kemanusiaan dan pengamat zionisme, Joserizal Jurnalis. (Foto: Zaenal/MINA)Jakarta, 18 Rabi’ul Awwal 1436/9 Januari 2015 (MINA) – Seorang aktivis kemanusiaan terkemuka dan pengamat Zionisme asal Indonesia mengatakan, umat Islam telah masuk dalam jebakan, terkait penembakan terhadap kantor Majalah Charlie Hebdo di Paris pada Rabu yang lalu.
Anggota Presidium lembaga medis dan kemanusiaan internasional MER-C (Medical Emergency Rescue Committee), Joserizal Jurnalis, menulis dalam akun Facebook-nya, Jumat malam (9/1), kondisi umat Islam di Eropa dalam posisi dilematis.
“Penghina nabi sangat jelas hukumannya…. Tapi ada JEBAKAN untuk umat Islam BEREAKSI sehingga timbul KONFLIK,” tulis Joserizal merujuk Majalah Charlie Hebdo yang pernah menerbitkan karikatur Nabi Muhammad pada tahun 2011 dan 2012 sehingga memicu kemarahan umat Islam dunia.
Menurut dokter bedah yang pernah berulang kali memasuki daerah konflik di dalam maupun di luar negeri sebagai relawan kemanusiaan ini, pihak yang menginginkan umat beragama saling konflik adalah jaringan Novus Ordo Seclorum (NOS) Zionis.
Baca Juga: Pengadilan Brasil Terbitkan Surat Penangkapan Seorang Tentara Israel atas Kejahatan Perang di Gaza
“Apakah NOS ini bekerja sendirian dan terjun langsung? Jelas tidak! Mereka mendorong orang lain untuk pekerjaan menjelek-jelekkan agama, tokoh, kitab suci dll. Mereka juga mendorong yang dihina untuk bereaksi,” tulis Joserizal.
Dia juga menilai, pemerintah Perancis “didorong” untuk membiarkan Charlie Hebdo menghina siapa saja asalkan tidak menghina Zionisme, Yahudi dan mempertanyakan Holocaust.
“Pemerintah Perancis juga ‘didorong’ untuk ‘membiarkan’ serangan terjadi. Apa untungnya bagi pemerintah Perancis? Menekan kelompok-kelompok agama sehingga makin mempertegas posisi Perancis sebagai negara SEKULAR yang merupakan amanat dari Revolusi Perancis dan ‘mungkin’ juga untuk CONDITIONING agar bisa menyerang negara tertentu,” papar Joserizal.
“Kita lihat ke depan bagaimana cerita ini bergulir. Wallahu ‘alam,” tambahnya.
Status analisa pria kelahiran Kota Padang 1963 itu mendapat banyak komentar pembenaran.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
“Contoh kartunis di perancis yang bikin kartun di charlie hebdo dan ‘nyenggol’ yahudi zionis. Terkena pasal anti Semitism,” tulis akun Ali Ahmad Assegaf mengomentari status Joserizal dan memberikan link berita dipecatnya wartawan Charlie Hebdo, Maurice Sinet, pada awal 2009, terkait pemberitaannya yang menyinggung Yahudi. (L/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina