Gaza, MINA – Juru bicara Hamas Hazim Qasim mengatakan bahwa pembukaan kedutaan besar Israel di Abu Dabi mencerminkan sikap negara Uni Emirat Arab dalam hubungan dengan kesepakatan normalisasi dengan Israel.
Dalam keterangan pers, Selasa (29/6), Qasim mengatakan, bersamaan dengan pembukaan kedutaan besar itu , Israel juga melakukan proses penggusuran di kampung Silwan di Al-Quds, dan meningkatkan eskalasi kekerasan terhadap rakyat Palestina dan tempat suci.
“Ini menandai kesepakatan normalisasi dengan Israel akan meningkatkan eskalasi kekerasan terhadap rakyat Palestina dan tempat sucinya,” kata Qasim, demikan Palinfo.
Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid Selasa (29/6) di Abu Dabi membuka kedutaan besar pertama Israel di negara Teluk setelah setahun lalu meneken kesepakatan normalisasi hubungan kedua negara tersebut.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Kunjungan Lapid ke Uni Emirat Arab adalah kunjungan resmi pertama Menteri Israel sejak melakukan kesepakatan normalisasi hubungan antara kedua negara pada September 2020.
Menurut jadwal, Lapid akan selanjutnya akan ke Dubai untuk membuka secara resmi konsulat Israel di sana dan meresmikan Kedutaan Israel di pameran Expo Dubai 2020.
Kesepakatan normalisasi yang ditandatangani Israel dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko dan Sudan telah menyulut kemarahan Palestina dan disebutnya sebagai penghianatan dan merusak konsesus Arab yang menjadikan solusi konflik Israel-Palestina dengan syarat berdamai dengan Israel.
Sejak kesepakatan Abrahram pada September 2020, UEA telah meneken kesepakatan dengan Israel dalam sejumlah bidang perdagangan dan kesepakatan dua pihak lainnya. (T/R4/P1)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon