Jalur Gaza, 17 Jumadil Awwal 1436 H/ 8 Maret 2015 M (MINA) – Juru bicara Tentara Israel, Avichay Adraee, menjelaskan kepada media media Arab, tidak ada perubahan jarak berlayar maksimal ke tengah laut bagi nelayan Palestina di Jalur Gaza, yang bermakna tetap berjarak maksimal 6 mile.
Adree mengatakan dalam melalui kicauannya di akun twiter resmi miliknya Sabtu malam, “untuk penjelasan: tidak ada perubahan apapun terkait jarak yang diperbolehkan bagi para nelayan gaza untuk menangkap ikan dan tetap pada 6 mile”.
Sebelumnya, Ikatan Nelayan Palestina mengatakan, Angkatan Laut Zionis Israel memaklumatkan kepada mereka hari Sabtu, perihal pengurangan jarak maksimal berlayar dari pantai bagi para nelayan Gaza, menjadi 4 mile.
“Ikhwal ini bermakna bertentangan dengan kesepakatan gencatan senjata yang disetujui di Cairo yang memperkenankan sampai 6 mile dari pantai, sedangkan sebelumnya hanya sampai 3 mil, ” tutur persatuan nelayan itu.
Baca Juga: Rudal Balistik, Roket, dan Drone Hezbollah Hujani Tel Aviv
Sejak berakhirnya agresi militer zionis israel terakhir atas Gaza, sesuai dengan kesepakatan di Cairo, pihak Israel membolehkan nelayan Gaza untuk menangkap ikan hingga jarak 6 mile dari pantai di perairan Gaza.
Akan tetapi para petinggi Pemerintah Palestina di Jalur Gaza mengatakan, nyatanya Angkatan Laut Israel masih menghambat para nelayan yang mencari ikan pada zona yang disepakati, melarang untuk berburu serta terus-menerus hampir setiap hari menembaki perahu-perahu nelayan Gaza.
Ini dinilai oleh warga Palestina sebagai “pelanggaran terang terangan” terhadap kesepakatan gencatan senjata.
Secara formal, hingga saat ini kedua belah pihak (Palestina dan Israel) menyatakan masih melanjutkan kesepakatan gencatan senjata yang ditandatangani pada 26 Agustus lalu atas penengahan Mesir, yang mengakhiri agresi militer Zionis atas Gaza selama 51 hari, dan menelan lebih dari 2 ribu korban jiwa dari pihak Gaza dan melukai 11 ribu lainnya. (L/K02/P2)
Baca Juga: Kurang Ajar! Tentara Zionis Israel Kencingi Al-Quran
Mi’raj Islamic News Agency MINA)