Ramallah, MINA – Nabil Abu Rudeineh, juru bicara resmi Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mengatakan tanpa pembentukan negara Palestina merdeka dan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya di perbatasan tahun 1967, tidak akan ada keamanan dan stabilitas di kawasan ini.
Dikutip dari Wafa, Jum’at, (19/1), Abu Rudeineh menanggapi pernyataan Perdana Menteri pendudukan Israel Benyamin Netanyahu, yang menyatakan “tidak akan ada negara Palestina.”
“Seluruh wilayah berada di ambang kehancuran karena kebijakan agresif yang dilakukan pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina dan hak-hak sah mereka,” katanya.
Ia juga menekankan, pernyataan kecaman saja tidak lagi cukup, Jika ada keinginan internasional untuk memulihkan stabilitas kawasan dan dunia, harus ada pengakuan atas negara Palestina merdeka di perbatasan tanggal 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Abu Rudeineh menyatakan, Amerika Serikat memikul tanggung jawab atas memburuknya keamanan dan stabilitas di kawasan karena bias dan dukungan buta terhadap pendudukan Israel.
Ia juga menambahkan, pernyataan Perdana Menteri pendudukan Israel yang menolak pembentukan negara Palestina yang menegaskan, pemerintah ini bertekad untuk mendorong seluruh kawasan ke jurang yang dalam.
Terlepas dari semua pernyataan ini, negara Palestina ada berdasarkan pengakuan dunia secara keseluruhan, dan tidak ada pilihan lain bagi siapa pun selain itu, baik di kawasan atau di seluruh dunia,” tegas Rudeineh.
“Rakyat Palestina dan perjuangan mereka akan menang, dan tidak ada seorang pun yang mampu mengalahkannya,” tutupnya. (T/ind/P2)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant