Ramallah, MINA – Menanggapi penolakan pemerintah Israel terhadap rekonsiliasi Palestina, juru bicara kepresidenan Nabil Abu Rudeineh mengatakan pada Selasa (17/10) bahwa rekonsiliasi nasional adalah kepentingan utama Palestina dan terlepas dari apapun posisi Israel.
“Posisi Presiden Mahmoud Abbas akan bergerak maju dengan rekonsiliasi guna mewujudkan harapan dan aspirasi rakyat Palestina untuk bersatu dan mandiri,” kata Abu Rudeineh pada WAFA.
Dia mengatakan, apa yang disepakati di Kairo, di bawah mediasi Mesir, bergerak ke arah yang benar untuk mengakhiri perpecahan tersebut, dan setiap ucapan Israel tidak akan mengubah posisi resmi Palestina untuk bergerak maju dengan rekonsiliasi.
Ie menekankan, pembentukan sebuah pemerintahan persatuan nasional dan sebuah pemerintahan konsensus nasional tanpa mempertimbangkan faktor luar karena kepemimpinan Palestina percaya pada persatuan nasional untuk kepentingan rakyatnya.
Baca Juga: Keledai Jadi Penyelamat Warga Gaza di Tengah Perang
“Masyarakat internasional, termasuk Pemerintah AS telah menyambut kembalinya Otoritas Nasional Palestina ke Jalur Gaza dan asumsi Pemerintah Rekonsiliasi Nasional mengenai tanggung jawabnya secara keseluruhan di Jalur Gaza,” lanjutnya.
Dia juga menegaskan, setiap ucapan Israel tidak akan mengubah posisi resmi Palestina bergerak maju dengan upaya rekonsiliasi untuk mencapai harapan dan aspirasi rakyat.
Menurutnya, rekonsiliasi bertujuan mengakhiri peroecahan guna mencapai proyek nasional, mengakhiri pendudukan dan membangun negara Palestina merdeka di seluruh wilayah Palestina yang diduduki pada tahun 1967, dengan Al-Quds sebagai ibukotanya. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AS Tolak Rencana Israel untuk Caplok Tepi Barat yang Diduduki