Graz, MINA – Jumlah korban tewas akibat insiden penembakan di sebuah sekolah di kota Graz, Austria, pada Selasa (10/6), bertambah menjadi 10 orang, termasuk tujuh siswa, seorang guru, dan pelaku penembakan. Hal ini dikonfirmasi oleh pihak kepolisian setempat.
Penembakan terjadi di sekolah yang berlokasi di Dreierschutzengasse sekitar pukul 10.00 pagi waktu setempat, memaksa evakuasi segera. Para siswa dibawa ke Helmut-List-Halle di dekatnya, di mana bantuan psikologis darurat dan tim Palang Merah telah disiagakan.
Laporan awal menyebutkan lima korban tewas, tetapi jumlah tersebut meningkat setelah pihak berwenang memverifikasi lebih banyak korban jiwa dan luka-luka. “Sebanyak 12 orang lainnya terluka, beberapa di antaranya dalam kondisi serius,” kata polisi kepada Anadolu, Rabu (11/6).
Menurut keterangan Menteri Dalam Negeri Austria, Gerhard Karner, pelaku adalah seorang pria berusia 22 tahun yang merupakan mantan siswa sekolah tersebut. Ia memasuki gedung dengan membawa pistol dan senapan yang dimilikinya secara legal. Pelaku dilaporkan menembak di dua ruang kelas, salah satunya adalah bekas ruang kelasnya, sebelum mengakhiri hidupnya di kamar mandi sekolah.
Baca Juga: Jam Malam Diberlakukan, Polisi Los Angeles Tangkap Massal Demonstran
Polisi negara bagian Styria mengerahkan respons besar-besaran, termasuk melibatkan unit pasukan elit Cobra. Situasi dinyatakan terkendali sekitar tengah hari, dan kendaraan darurat mulai meninggalkan lokasi kejadian.
Kanselir Austria Christian Stocker mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari, yang dimulai Rabu. Ia juga mengimbau seluruh masyarakat untuk mengheningkan cipta pada pukul 10.00 waktu setempat sebagai penghormatan kepada para korban.
Presiden Austria Alexander Van der Bellen mengungkapkan kesedihannya melalui sebuah pernyataan di platform X. “Tragedi ini tak terbayangkan. Para korban adalah anak-anak muda yang memiliki masa depan panjang di depan mereka, serta seorang guru yang membimbing mereka. Duka mendalam dirasakan oleh keluarga dan teman-teman mereka,” katanya.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen juga menyampaikan belasungkawa melalui platform yang sama. “Berita dari Graz sungguh memilukan. Pikiran saya bersama para korban, keluarga, dan teman-teman mereka. Sekolah adalah simbol harapan dan masa depan. Sulit diterima ketika sekolah menjadi tempat kekerasan dan kematian,” tulisnya. []
Baca Juga: Dua Menteri Israel Dapat Sanksi Larangan Bepergian dan Pembekuan Aset
Mi’raj News Agency (MINA)