
Petugas medis yang mengangkut seorang wartawan terluka saat meliput aksi protes Jumat di timur Khan Younis di selatan Jalur Gaza. (Foto: WAFA Images)
Gaza, MINA – Dua warga Palestina yang terluka oleh tembakan Israel selama demonstrasi Jumat di perbatasan Gaza, dilaporkan meninggal pada Senin (23/4).
Kematian keduanya meningkatkan jumlah korban tewas dari tembakan langsung tentara Israel menjadi 40 orang setelah empat pekan protes di dekat perbatasan.
Ashraf Al-Qudra, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan, korban jiwa terakhir bernama Tahrir Wahada (18) dan Abdullah Shamali (20), demikian The New Arab melaporkan.
Ia mengatakan bahwa Wahada ditembak di kepala saat demonstrasi di timur Khan Younis 6 April. Sementara Shamali meninggal karena luka peluru di perutnya yang berkelanjutan pada Jumat.
Baca Juga: Pasukan Israel Tutup Masjid Ibrahimi di Hebron Bagi Umat Muslim
Protes massal meletus pada 30 Maret di Gaza yang dinamai “Great Return March” dan berpusat di dekat perbatasan dengan Israel. Para pengungsi Palestina itu menuntut tanah mereka yang dirampas oleh Israel sejak tahun 1948 dikembalikan.
Protes di sepanjang perbatasan Gaza itu dengan cepat berubah mematikan saat pasukan Israel menanggapi protes dengan amunisi hidup.
Setidaknya lebih 4.000 pengunjuk rasa yang terluka oleh tembakan dan gas air mata selama empat pekan protes.
Tindakan Israel telah menarik kecaman keras dari kelompok-kelompok HAM bersama dengan seruan untuk penyelidikan oleh PBB dan Uni Eropa. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Mantan Kepala Militer Israel: Netanyahu Harus Ditangkap
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Perpecahan Hantui Zionis Israel, Tentara Cyber Protes Netanyahu