PENGUNGSI-MOSUL.jpg" alt="" width="960" height="666" /> Pengungsi asal Mosul, Irak Utara. (Foto: Andy Bush)
Jenewa, 24 Ramadhan 1438/19 Juni 2017 (MINA) – Konflik, kekerasan dan penganiayaan yang menghancurkan di tempat-tempat seperti Suriah dan Sudan Selatan telah menyebabkan 65,6 juta orang mengungsi di seluruh dunia dari rumah mereka pada akhir tahun 2016.
Laporan yang badan pengungsi PBB (UNHCR) yang diterbitkan pada hari Senin (19/6) menyebutkan, itu menandai lonjakan sebanyak 300.000 dari akhir 2015, tapi enam juta lebih tinggi dari pada akhir tahun 2014.
“(Ini) angka tertinggi sejak kami mulai merekam angka-angka ini,” kata Kepala UNHCR Filippo Grandi kepada wartawan, demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Dengan ukuran apa pun, ini adalah angka yang tidak dapat diterima,” katanya.
Baca Juga: Langgar Gencatan Senjata, Israel Serang Lebanon Tewaskan Satu Warga
Angka yang dikeluarkan menjelang Hari Pengungsi Sedunia itu menunjukkan bahwa di tahun 2016, ada 10,3 juta orang pengungsi dunia meninggalkan rumah mereka, termasuk 3,4 juta yang melintasi perbatasan internasional untuk menjadi pengungsi.
“Ini sama dengan satu orang mengungsi setiap tiga detik,” kata UNHCR.
Kebanyakan dari pengungsi adalah orang yang dipaksa meninggalkan rumah, mereka melarikan diri di dalam negara mereka sendiri, dan didefinisikan sebagai pengungsi internal.
Pada akhir 2016, ada sekitar 40,3 juta pengungsi di dunia, turun sedikit dari 40,8 juta di tahun sebelumnya. Suriah, Irak dan Kolombia memiliki jumlah pengungsi terbesar.
Baca Juga: Prabowo, Pangeran MBS Serukan Aksi Nyata Hentikan Krisis Gaza
Konflik enam tahun Suriah sendiri telah mengirim lebih dari 5,5 juta orang yang mengungsi untuk mencari keamanan di negara lain. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran Hentikan Kerja Sama dengan Badan Atom Dunia IAEA