Jakarta, 12 Rabi’ul Awwal 1438/12 Desember 2016 (MINA) – Sampai hari keenam masa tanggap darurat gempa bumi 6,5 SR di Aceh, penanganan terhadap korban dan pengungsi yang sebanyak 83.838 terus dilakukan.
Hingga Senin (12/12/2016), jumlah korban meninggal sebanyak 101 orang, 94 korban sudah diidentifikasi. Sebanyak 666 orang menderita luka-luka, yaitu 134 luka berat dan 532 luka ringan.
“Tercatat jumlah pengungsi 83.838 orang yang tersebar di 124 titik. Pengungsi tersebut berasal dari Pidie Jaya sebanyak 82.122 orang di 120 titik dan 1.716 orang di 4 titik di Kabupaten Bireuen,” ujar Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam keterangan tertulis yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta. Senin (12/12).
Ia menambahkan, distribusi 82.122 orang pengungsi di Pidie Jaya adalah Kecamatan Meureudu 13.965 orang, Meurah Dua 11.391, Trianggadeng 18.512, Bandar Baru 14.209, Pante Raja 8.153, Bandar Dua 3.170, Ulim 9.763, dan Jangka Buaya 2.959 orang.
Baca Juga: Syeikh El-Awaisi: Cinta di Balik Nama Baitul Maqdis
“Sedangkan 1.716 orang pengungsi di Bireuen tersebar di Matang Mns Blang 1.100 orang, Masjid Matang Jareung 13, Masjid Alghamamah 405, dan Masjid Kandang 198 orang,” kata Sutopo.
Kerusakan fisik akibat gempa meliputi rumah 11.668 unit, masjid 61 unit, meunasah 94 unit, ruko 161 unit, kantor pemerintahan 10 unit, fasilitas pendidikan 16 unit, dan lainnya. Pendataan detil masih terus dilakukan oleh petugas di lapangan.
Sementara itu, Wakil Bupati Pidie Jaya, Said Mulyadi, selaku Komandan Satgas Tanggap Darurat di Pidie Jaya mengatakan, data terkait kerusakan infrasturktur, rumah, ruko, fasum (kantor pemerintah, pendidikan, masjid) lain belum diterima dengan sempurna.
“Rumah yang hancur dan berapa yang rusak berat, sedang dan ringan harus segera didata dan dilaporkan ke Posko Utama,” ujar Mulyadi.
Baca Juga: Tinjau Program Bantuan di Herat, MER-C Kirim Tim ke Afghanistan
Data kerusakan rumah diperlukan terkait dengan rencana pemerintah memberikan bantuan stimulan nantinya.
Menanggapi jumlah pengungsi yang terus bertambah, Said Mulyadi menyampaikan, data pengungsi yang terus melonjak harus dicermati dan akan mengambil sikap penanganan selanjutnya untuk menghindari lonjakan pengungsi. Langkah itu ialah penyaluran logistik langsung ke desa masing-masing sesuai dengan jumlah jiwa dari KK.
“Bantuan yang disalurkan disepakati untuk kebutuhan pokok, beras, minyak goreng, telor, dan gula. Kita sepakati kita buat rekap kebutuhan selama 7 hari,” tutup Mulyadi. (L/M09/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)