Jakarta, 31 Juli 2017 – Jumlah publikasi ilmiah internasional Indonesia yang terindeks global telah berada pada angka 9.349 dokumen. Posisi tersebut telah melebihi Thailand, yang tahun lalu posisinya diatas Indonesia.
“Kabar baik datang dari dunia penelitian dan publikasi ilmiah terindeks global Indonesia. Jumlah publikasi ilmiah internasional Indonesia yang terindeks global mengalami kenaikan signifikan per 31 Juli 2017,” kata Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir dalam pernyataan persnya yang diterima MINA di Jakarta, Senin (31/7).
Menristekdikti mengatakan, capaian ini merupakan buah dari program dan kebijakan yang telah diterapkan Kemenristekdikti khususnya di dunia penelitian di perguruan tinggi dan juga lembaga penelitian.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
“Salah satu kebijakan yang diharapkan dapat mendongkrak semangat melakukan penelitian dan publikasi ilmiah bagi Dosen dan Peneliti di Indonesia adalah dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 20 Tahun 2017 tentang Pemberian Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor,” ujarnya.
Menristekdikti mengatakan, publikasi Ilmiah Internasional (terindeks global) merupakan salah satu indikator kemajuan suatu bangsa, selain jumlah kekayaan intelektual, dan tingkat kesiapan hasil teknologi (TRL).
“Jumlah publikasi ilmiah merupakan pertanda bergeraknya roda-roda penelitian sebagai motor bagi kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi dari sebuah negara,” katanya.
Permenristekdikti No.20 mengamanatkan bahwa publikasi ilmiah merupakan salah satu indikator untuk melakukan evaluasi terhadap pemberian tunjangan profesi Dosen dan tunjangan kehormatan Guru Besar.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Kabar gembira ini bertepatan dengan akan berlangsungnya Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) Ke– 22 yang akan berlangsung di Makassar, 6-13 Agustus 2017, dengan acara puncak berlangsung pada tanggal 10 Agustus 2017.(R/R06/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September