Gaza, 14 Jumadil Akhir 1437/23 Maret 2016 (MINA) – Jumlah tahanan Palestina yang ditahan di sel isolasi di penjara-penjara Israel meningkat tajam selama dua tahun terakhir, dari 390 menjadi 755, termasuk sekitar tujuh anak di bawah umur.
Dari data Dinas Penjara Israel (IPS) menunjuukkan sebanyak 117 tahanan Palestina yang ditahan di sel isolasi, termasuk lima yang dilarang dikunjungi dan tidak pernah berkomunikasi dengan siapapun selama lima tahun.
Dokter untuk Hak Asasi Manusia menerbitkan laporan pada Ahad lalu, sebagaimana yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) dari Arab48.com, mengatakan pengawas keuangan negara dan jaksa penuntut umum mengkritik kebijakan itu, namun Israel mengabaikannya.
Laporan ini mencatat bahwa IPS membutuhkan persetujuan pengadilan untuk menjaga tahanan di sel isolasi untuk jangka waktu lebih dari enam bulan, namun setengah dari tahanan di sel isolasi tidak pernah dipantau oleh pengadilan.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
IPS hanya mengungkapkan data tentang tahanan Palestina yang dimasukkan ke dalam sel isolasi sebagai cara untuk menjauhkan mereka dari orang lain, bukan mereka yang diisolasi sebagai hukuman.
Diperkirakan, jumlah para tahanan di sel isolasi kemungkinan lebih besar dari jumlah yang diungkapkan, Dokter untuk Hak Asasi Manusia menjelaskan.
Pada Juli, LSM mengatakan, ada tujuh anak Palestina di bawah umur di sel isolasi yang ukurannya memenuhi standar oleh sebagian besar negara di dunia.
Menurut catatan kelompok hak asasi, sekitar 6.000 tahanan politik Palestina ditahan di penjara-penjara Israel, demikian laporan kelompok hak asasi manusia Israel B’Tselem.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Kelalaian medis telah menjadi kebijakan yang sistematis di penjara Israel. Kelompok hak asasi tahanan Addameer menegaskan bahwa Layanan Penjara Israel mempertahankan kebijakan sistematis kelalaian medis terhadap tahanan Palestina.
Setidaknya ada 1.500 tahanan yang sakit di penjara-penjara Israel, tahanan yang menderita penyakit ganas, kelumpuhan, dan cacat, selain kasus-kasus penyakit mental serta gangguan neurologis.
Kelompok ini melaporkan, kurangnya sinar matahari alami dan kelembaban di penjara, diet yang tidak seimbang dan pembatasan penggunaan halaman penjara untuk latihan, dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit kulit, kelelahan ekstrim, anemia dan kelemahan, masalah ginjal, rematik, masalah gigi dan bisul.
Rumah sakit penjara tidak memberikan standar yang baik dari kesehatan, meninggalkan orang sakit tergantung pada obat penghilang rasa sakit.(T/P004/P2)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)