Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Junta Myanmar dan Pemberontak Bertempur, Warga Sipil Jadi Korban

Rudi Hendrik Editor : Widi Kusnadi - Ahad, 15 September 2024 - 17:35 WIB

Ahad, 15 September 2024 - 17:35 WIB

22 Views

Kebakaran yang dipicu serangan udara junta militer Myanmar terjadi di desa Hseng Taung, Negara Bagian Katcin, 12 September 2024. (Foto: Netizen)

Hpakant, Myanmar, MINA – Pertempuran antara Junta Militer Myanmar dengan kelompok pemerontak di Negara Bagian Kachin menimbulkan korban di kalangan warga sipil.

Ribuan orang warga sipil telah menyelamatkan diri dari pertempuran antara gerilyawan etnis minoritas dan pasukan junta yang memasuki hari kelima pada Kamis (1/9), dan sedikitnya 10 warga tewas, kata penduduk kepada Radio Free Asia (RFA).

Dilansir dari RFA, Ahad (15/9), Tentara Kemerdekaan Kachin, atau KIA, yang memperjuangkan otonomi, dan milisi sekutu yang setia kepada pemerintahan sipil bayangan, telah memperoleh keuntungan signifikan di Negara Bagian Kachin paling utara Myanmar sejak melancarkan serangan pada Maret.

Para pemberontak telah memaksa pasukan junta di wilayah yang kaya sumber daya di perbatasan dengan China tersebut mundur ke wilayah kendali yang semakin menipis.

Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang

Seorang penduduk Kota Hpakant, wilayah penghasil batu giok utama, mengatakan, sedikitnya 10 warga sipil tewas dalam baku tembak antara pemberontak dan militer di Desa Hseng Taung, sejak pasukan antijunta mengepung dan melancarkan serangan pada Ahad (8/9).

“Orang-orang meninggal setelah terkena senjata berat dan kecil. Ada banyak yang terluka,” kata warga yang menolak disebutkan namanya karena alasan keamanan.

“Banyak, banyak rumah hancur. Peluru berjatuhan.”

Serangan udara junta juga memicu kebakaran besar di kota itu, kata para saksi.

Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant

Pada Kamis, para penyerang yang dipimpin KIA telah merebut dan membakar kantor polisi Hseng Taung, sumber yang dekat dengan Pasukan Pertahanan Rakyat antijunta, atau PDF, yang bersekutu dengan KIA mengatakan kepada RFA.

Sekitar 60 tentara berada di kantor polisi ketika serangan itu dilancarkan, kata warga lain, yang juga meminta untuk tidak disebutkan namanya.

“Kantor polisi Hseng Taung berhasil direbut, tetapi pertempuran masih berlangsung setelah mereka membakarnya,” katanya. “Beberapa tentara junta tewas, yang lain tertangkap hidup-hidup, dan sisanya berhasil melarikan diri.”

Pejuang KIA telah menutup semua jalan masuk dan keluar desa, kata juru bicara KIA, Kolonel Naw Bu.

Baca Juga: Rusia Serang Ukraina Pakai Rudal Korea Utara

Penduduk mengatakan sekitar 10.000 orang telah melarikan diri dari desa selama lima hari pertempuran, banyak yang mencari perlindungan di kota Nam Hmaw, Hseng Awng, dan Hpakant.

KIA dan pasukan sekutu menguasai sebagian besar jalan masuk dan keluar kota Hpakant dan telah merebut semua, kecuali lima pangkalan junta di kota itu, kata pasukan antijunta. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Internasional
Asia
Dunia Islam
Dunia Islam
Amerika