JURNALIS AMERIKA: SEMUA HAK WARGA PALESTINA HARUS DIPERTAHANKAN

Jurnalis Amerika-Palestina, Ali Abunimah berbicara di Imperial College di London. (Foto: MEMO)
-, Ali Abunimah berbicara di Imperial College di London. (Foto: MEMO)

London, 13 Muharram 1436/6 November 2014 (MINA) – Jurnalis Amerika-Palestina dan pendukung terkemuka Palestina, Ali Abunimah, menyatakan, semua hak harus dipertahankan.

Berbicara kepada audien tentang buku barunya “The Battle for Justice in Palestine” yang telah terpilih dalam Palestine Book Awards di Imperial College London, Rabu kemarin, y, Abunimah mengatakan, dari Gaza hingga Al-Quds bagi warga Palestina di diaspora, kabar buruk dan penderitaan tersiar tanpa henti, Middle East Monitor (MEMO) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Menurut pendiri laman aktivis Palestina Electronic Intifadah itu, sejak gencatan senjata Agustus lalu, sangat sedikit yang telah dilakukan untuk Gaza, tidak ada mobilisasi sistem internasional untuk mendukung orang-orang di Gaza dan ribuan warga Palestina yang masih tinggal di puing-puing dan kehancuran yang ditinggalkan oleh militer .

Dia menambahkan, alih-alih upaya untuk membangun kembali Gaza, badan-badan PBB yang sekarang terlibat dalam penjajahan, dengan begitu saja menerima tuntutan realistis Israel untuk rekonstruksi Gaza.

“Upaya rekonstruksi Gaza adalah lebih seperti sebuah rezim yang mengawasi pembangunan fasilitas nuklir yang mencurigakan dan tidak seperti proyek kemanusiaan yang sangat dibutuhkan,” kata Abunimah.

Sistem pemantauan PBB melakukan penilaian kebutuhan di Gaza, kemudian membeli barang-barang dari Israel dan memantau penggunaannya.

Sementara berbicara mengenai gejolak di Al-Quds, Abunimah menjelaskan, hasutan kekerasan di Al-Quds (Yerusalem) rutin terjadi, bukan fenomena baru. Pada Juni lalu, massa Israel melalui jalan-jalan Al-Quds dan menyerukan “kematian bagi orang Arab”.

“Sekarang tentara dan polisi melakukannya. Anak-anak Palestina dibunuh tanpa konsekuensi apa pun. Situasi di Yerusalem tidak ramah terhadap warga Palestina yang menghadapi kekerasan yang melembaga,” ujar Abunimah.

Abunimah mengkhawatirkan, tujuan pengrusakan oleh pemukim ekstrimis Yahudi, ingin mengubah konflik ini menjadi perang mesianis dengan menghancurkan Masjid Al-Aqsha.

Abunimah menunjuk fakta, pembangunan permukiman ilegal Yahudi terus meningkat tanpa ada yang mampu berbuat apa-apa, termasuk Amerika Serikat.

Menurutnya, proyek Israel sendiri menyoroti perlunya solidaritas internasional dengan menggandeng sejumlah mitra dalam kampanye menghancurkan Palestina, karenanya harus ada juga mitra global dalam kampanye melindungi Palestina. (T/P001/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0