Roma, MINA – Puluhan jurnalis dan pekerja media Italia menggelar aksi duduk pada Ahad (22/6) di Porta San Giovanni, Roma, untuk memprotes dan mengecam kejahatan penjajah Israel terhadap jurnalis Palestina di Jalur Gaza.
Dalam aksi tersebut, para peserta membawa foto-foto jurnalis yang terbunuh dalam perang genosida Israel di Gaza. Mereka menyerukan penghormatan terhadap hukum internasional dan menuntut tindakan nyata untuk mengakhiri genosida di Gaza, termasuk penarikan pasukan Israel dari wilayah tersebut serta pembukaan akses bantuan kemanusiaan dari PBB dan lembaga internasional lainnya.
Dalam pernyataannya, para jurnalis menyatakan bahwa genosida tengah berlangsung di Gaza. Disebutkan bahwa pembunuhan terhadap 226 jurnalis merupakan angka yang belum pernah terjadi sebelumnya, bahkan melampaui catatan konflik besar abad ke-20.
Pernyataan itu juga menegaskan bahwa berkat pengorbanan para jurnalis inilah dunia mengetahui realitas yang terjadi di Gaza. Sementara itu, Israel terus berupaya menghalangi akses media internasional ke Gaza serta menargetkan jurnalis Palestina dan keluarga mereka dengan serangan mematikan.
Baca Juga: Badan Atom Iran Kecam Serangan AS ke Situs Nuklir
Para demonstran juga mengecam standar ganda media dalam memberitakan korban kekerasan Israel. Mereka mendesak media Italia dan Eropa untuk secara bebas menggunakan istilah “genosida” dalam melaporkan situasi di Gaza.
Selain itu, mereka meminta redaksi media dan lembaga resmi di Italia untuk mengambil sikap tegas, dengan menyatakan bahwa sikap diam tidak lagi dapat diterima, serta mendorong mobilisasi yang lebih luas di kalangan jurnalis Italia.
Pernyataan tersebut juga menyerukan kepada Italia dan Uni Eropa yang terikat kewajiban internasional tertentu untuk mengambil langkah tegas guna mencegah dan menghentikan genosida yang tengah berlangsung.
Terakhir, mereka menuntut agar Israel menghormati hak peliputan media dengan segera mengizinkan akses media internasional ke Gaza dan wilayah pendudukan Palestina. Penolakan terhadap akses ini dianggap sebagai pelanggaran sewenang-wenang terhadap hak atas informasi dan prinsip demokrasi yang fundamental. []
Baca Juga: Pakistan, Tiongkok dan Rusia Ajukan Resolusi Bersama Gencatan Senjata di DK PBB
Mi’raj News Agency (MINA)