Gaza, MINA – Empat kantor berita terkemuka dunia, BBC, AFP, Reuters, dan Associated Press (AP) mengeluarkan pernyataan bersama yang belum pernah terjadi sebelumnya, memperingatkan bahwa para jurnalis Palestina mereka di Jalur Gaza kini menghadapi ancaman kematian akibat praktek kelaparan massal yang diterapkan Israel.
Dalam pernyataan yang dikutip Anadolu Agency, Jumat (25/7, keempat kantor berita itu mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap para jurnalis lokal di Gaza, yang kini berjuang untuk bertahan hidup di tengah runtuhnya total akses terhadap makanan, air bersih, dan layanan medis.
“Selama berbulan-bulan, para jurnalis independen ini telah menjadi mata dan telinga dunia di Gaza,” bunyi pernyataan itu. “Kini mereka menghadapi keadaan yang sama dengan warga yang mereka liput… ancaman kelaparan menjadi nyata.”
Israel masih menutup akses bagi media asing ke Gaza, menjadikan jurnalis Palestina, kebanyakan bekerja secara lepas, satu-satunya saksi mata atas kehancuran yang disebabkan oleh kampanye militer Israel.
Baca Juga: Pelapor Khusus PBB: Israel Melakukan Genosida Paling Keji di Gaza
AFP bahkan secara resmi meminta kepada otoritas Zionis Israel agar segera mengizinkan evakuasi darurat bagi kontributor lepas mereka dan keluarga mereka. AFP memperingatkan bahwa tanpa intervensi segera, “jurnalis terakhir di Gaza akan meninggal.”
Beberapa jurnalis lepas mengaku sudah tidak mampu lagi bekerja karena kelaparan yang berkepanjangan. Seorang fotografer AFP menulis di media sosial: “Tubuh saya terlalu lemah untuk bekerja. Saya sudah terlalu kurus dan tak bisa lagi meliput.”
Serikat Jurnalis AFP menyatakan bahwa meski mereka pernah kehilangan jurnalis dalam konflik, “belum pernah kami melihat rekan kami mati karena kelaparan.”
Peringatan ini datang di tengah meningkatnya kecaman global terhadap penggunaan kelaparan oleh Israel sebagai senjata perang. Laporan berbagai badan PBB menyatakan bahwa kelaparan massal di Gaza semakin dekat, dengan satu dari lima anak mengalami kekurangan gizi akut dan banyak keluarga hanya makan rerumputan, pakan ternak, dan air tercemar untuk bertahan hidup.
Baca Juga: Zionis Tangkap Mufti Yerusalem Syekh Hussein
Lebih dari 232 jurnalis telah terbunuh sejak Oktober 2023, jumlah terbanyak dalam sejarah konflik modern yang menjadikan Gaza sebagai salah satu tempat paling mematikan di dunia untuk profesi jurnalis. Kini, kelaparan pun menjadi ancaman nyata yang bisa merenggut nyawa mereka. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 40.000 Jamaah Shalat Jumat di Masjid Al-Aqsa