Srinegar, MINA – Seorang jurnalis Kashmir, Sajad Gul, ditangkap oleh pasukan India atas tuduhan “konspirasi kriminal” dan pelanggaran lainnya, keluarga dan sumber polisi mengatakan, Sabtu (8/1).
Javed Ahmad, kakak laki-laki Gul, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa saudaranya ditahan pada hari Rabu (5/1) dan ketika mereka menghubungi kantor polisi setempat, mereka diberitahu dia sedang diselidiki untuk beberapa pelanggaran.
“Kami diberitahu dia telah ditahan dan kami tidak diizinkan untuk bertemu dengannya,” kata Javed.
Gul, 28, saat ini bekerja sebagai reporter pelatihan untuk The Kashmir Walla, sebuah outlet berita online, selain mengejar gelar master dalam jurnalistik dari Universitas Kashmir.
Sementara polisi belum mengeluarkan pernyataan mengenai pernyataan atau laporan Gul mana yang menjamin tuduhan tersebut. The Kashmir Walla menulis: “Gul telah memposting video protes terhadap pembunuhan Salim Parray, seorang komandan militan. Parray terbunuh pada 3 Januari dalam baku tembak di Harwan, Srinagar. Setelah pembunuhan itu, protes kecil dan slogan terjadi di Hajin, di Kashmir utara.”
Fahad Shah, Pemimpin Redaksi The Kashmir Walla, mentweet: “Wartawan @tkwmag lainnya, Sajad Gul, yang baru-baru ini bergabung, telah didakwa karena ‘konspirasi kriminal, hasutan’ & lainnya. Saya sangat mengutuk ini & menekankan bahwa jurnalisme seharusnya ‘tidak dikriminalisasi. Tim hukum kami sedang bekerja untuk pembebasannya secepat mungkin,”
Seorang petugas polisi, meminta anonimitas, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa sebuah kasus telah diajukan dan polisi sedang menyelidiki.
“Lebih banyak pembaruan akan menyusul pada waktunya,” katanya.
Komite Perlindungan Jurnalis cabang Asia mengatakan di Twitter: “CPJ sangat terganggu oleh laporan bahwa jurnalis Kashmir @SajadGUL_ ditangkap beberapa hari setelah memposting video protes di media sosial. Pihak berwenang harus segera membebaskan Gul dan menghentikan penyelidikan mereka terkait dengan karya jurnalistiknya.”
Wilayah yang disengketakan
Kashmir, wilayah Himalaya yang mayoritas Muslim, dikuasai oleh India dan Pakistan sebagian dan diklaim oleh keduanya secara penuh. Sepotong kecil Kashmir juga dipegang oleh Cina.
Sejak mereka dipartisi pada tahun 1947, India dan Pakistan telah berperang tiga kali pada tahun 1948, 1965 dan 1971, dua di antaranya memperebutkan Kashmir. Pasukan India dan Pakistan juga bertempur beberapa kali bentrok di wilayah Siachen utara sejak 1984. Gencatan senjata mulai berlaku pada 2003.
Beberapa kelompok Kashmir di Jammu dan Kashmir telah berperang melawan pemerintahan India untuk kemerdekaan atau penyatuan dengan negara tetangga Pakistan. Menurut beberapa organisasi hak asasi manusia, ribuan orang dilaporkan tewas dalam konflik tersebut sejak 1989. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)