Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jurnalis Muslim Harus Adaptif di Era Disrupsi Digital dan AI

Mujiburrahman Editor : Rudi Hendrik - 10 jam yang lalu

10 jam yang lalu

12 Views ㅤ

Pakar komunikasi dari Monash University, Dr. Ika Karlina ( Foto: X )

Jakarta, MINA  Pentingnya peran adaptif jurnalis Muslim dalam menghadapi era disrupsi digital dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Hal tersebut disampaikan dalam acara bertajuk “Tantangan Jurnalis Muslim di Era Disrupsi Digital dan Artificial Intelligent (AI)” yang digelar di Jakarta pada Jumat (25/7).

Pakar komunikasi dari Monash University, Dr. Ika Karlina, menyampaikan bahwa jurnalis Muslim tidak cukup hanya mengandalkan kemampuan teknis jurnalistik, tetapi juga harus memiliki literasi digital yang kuat dan pemahaman terhadap etika penggunaan teknologi AI dalam pemberitaan.

“Kita hidup di tengah derasnya arus informasi dan algoritma yang membentuk opini publik. Maka, jurnalis Muslim dituntut untuk menjadi penyeimbang narasi dan pelurus informasi dengan nilai-nilai kebenaran dan keadilan,” ujar Dr. Ika.

Ia juga menyoroti pentingnya menjaga integritas dalam menghasilkan berita, terutama ketika teknologi AI semakin memudahkan manipulasi informasi, termasuk melalui deepfake, hoaks, dan disinformasi yang sulit dideteksi publik awam.

Baca Juga: Sikap Majelis Ukhuwah Jama’ah Muslimin terkait Bentrokan FPI dan PWI LS

Lebih lanjut, Dr. Ika menyampaikan bahwa disrupsi digital bukanlah ancaman semata, melainkan peluang besar bagi jurnalis Muslim untuk memperluas pengaruh dakwah bil qalam di dunia maya.

“Justru di sinilah kita harus hadir. Dunia digital membutuhkan suara-suara yang membawa nilai rahmatan lil ‘alamin,” tambahnya.

Acara ini menjadi ruang refleksi sekaligus penguatan kapasitas bagi insan media Islam untuk terus berinovasi tanpa kehilangan arah moral dalam pemberitaan. Para peserta juga diajak berdiskusi mengenai strategi penguatan peran jurnalis Muslim di era digital, termasuk optimalisasi media sosial, manajemen data, dan kolaborasi lintas platform.

Melalui kegiatan ini, diharapkan jurnalis Muslim mampu menjawab tantangan zaman dengan kecerdasan spiritual dan digital, sekaligus menjadi garda depan dalam membangun peradaban informasi yang bermartabat. []

Baca Juga: Bandar Lampung Programkan Lingkungan Bersih dan Asri

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda