Jutaan Orang Hadapi Kelaparan di Wilayah Tanduk Afrika

(Foto: Anadolu Agency)

Nairobi, MINA – Direktur Regional untuk Afrika Timur di Nairobi Michael Dunford mengatakan, jutaan orang di wilayah Tanduk Afrika sedang menghadapi darurat kelaparan yang sedang berlangsung.

“Kawasan itu mengahadapi krisis sulit secara bersamaan yaitu konflik, iklim ekstrem, dan guncangan ekonomi, harga pangan dan energi yang tinggi, dampak konflik yang bergema di Sudan, memperparah situasi yang mengerikan, ” ujarnya, dikutip dari Anadolu Agency.

“Saat wilayah tersebut berjuang untuk pulih dari kekeringan terlama yang tercatat dalam sejarah, banjir bandang yang isebabkan oleh hujan baru-baru ini semakin memperdalam bencana kemanusiaan,” lanjutnya.

Dunford menekankan, meskipun keadaan darurat masih jauh dari selesai, kekurangan dana telah memaksa untuk mengurangi bantuan.

“Tanpa pendanaan yang berkelanjutan untuk solusi tanggap darurat dan adaptasi iklim, krisis iklim berikutnya dapat mendorong wilayah tersebut kembali ke jurang kelaparan,” ujarnya.

WFP pada Rabu meminta 810 juta dolar selama enam bulan ke depan untuk memberikan bantuan segera di Tanduk Afrika.

Selama tiga tahun terakhir, kekeringan telah menjerumuskan lebih dari 23 juta orang di Ethiopia, Kenya, dan Somalia ke dalam kelaparan yang parah.

Situasi tersebut telah menyebabkan biaya transportasi yang sangat tinggi di seluruh wilayah Tanduk Afrika yang telah mendorong harga pangan melampaui jangkauan jutaan.

Di Afrika Timur, biaya sekeranjang makanan pada Maret 2023 40% lebih tinggi dari tahun lalu, sementara harga bahan bakar di Etiopia naik hampir dua kali lipat selama periode yang sama. (T/Hju/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA) 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.