Gaza, MINA – Warga Palestina di Gaza Utara sudah tidak memiliki persediaan air minum sehingga mereka terpaksa meminum air sumur secara langsung tanpa penyaringan.
Kondisi krisis itu disampaikan oleh sumber MINA News di Gaza Utara yang tidak ingin diungkap identitasnya pada Kamis (24/10) melalui pesan singkat.
“Masih belum ada air minum dan kami minum air sumur secara langsung tanpa desalinasi. Pipa air pusat menjadi sasaran (serangan Israel) dan sekarang air yang tersedia di rumah sakit hanya selama dua jam sehari,” kata sumber MINA yang berada di lingkungan Rumah Sakit Al-Awda di Jabalia, Gaza Utara.
Dia mengatakan, pada hari itu, ada enam warga korban luka serangan Israel yang dibawa ke RS Al-Awda. Mereka warga dekat rumah sakit yang rumahnya dibom. Mereka datang ke rumah sakit sendiri-sendiri.
Baca Juga: Palestina Kecam Perintah Israel yang Menyita Pengeras Suara di Masjid
“Kementerian Kesehatan memberi tahu kami bahwa misi dari Palang Merah mungkin akan tiba hari ini, Kamis, untuk memindahkan pasien ke Rumah Sakit Al Ahli Arab dan membawa beberapa perlengkapan dan makanan, tetapi kami tidak tahu apakah mereka akan berhasil tiba di Rumah Sakit Al-Awda,” katanya.
Hari ini, ada 151 orang di Rumah Sakit Al Awda, 65 karyawan, 43 pasien, 36 pendamping dan tujuh anak-anak.
Pasukan Zionis Israel telah mengintensifkan serangannya di Gaza Utara sejak 7 Oktober lalu. Sekolah dan kamp pengungsi telah menjadi target serangan udara yang menewaskan puluhan warga sipil. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Dalam 24 jam, Perlawanan Tepi Barat Lakukan 12 Operasi Melawan Tentara Penjajah