Jakarta, 5 Jumadil Akhir 1436/25 Maret 2015 (MINA) – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, melalui Forum Bisnis Asia -Afrika (Asia Africa Business Summit -AABS), mengharapkan dapat mendorong kerjasama selatan-selatan, terutama di bidang perdagangan dan investasi.
Kadin Indonesia akan menginisiasi pembentukan Asia Africa Business Council (AABC) sebagai lembaga monitoring dan mendorong pelaksanaan keputusan AABS, demikian siaran pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Koordinator Asosiasi Noke Kiroyan mengatakan pada Peringatan 50 Tahun Konferensi Asia Afrika yang lalu sudah ada deklarasi bisnis antara negara-negara Asia Afrika.
Namun, hingga saat ini, apa yang telah dideklarasikan, belum berjalan secara optimal. Untuk itu, Kadin Indonesia akan menggagas dibentuknya sebuah forum komunikasi ekonomi antarnegara peserta AABS.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
“Karena melihat 10 tahun lalu di perayaan 50 tahun, ada deklarasi bisnis tapi tidak ada tindak lanjut dan mulai dari nol lagi. Diharapkan dengan adanya AABC, setiap tahun bisa tindaklanjuti secara konkret,” kata Noke dalam keterangan tertulis Kadin Indonesia, Rabu (25/3).
Sebagai penyelenggara AABS yang bertemakan “Revitalization of Asia Africa Partnership for Progress and Prosperity/ Revitalisasi Kemitraan Asia Afrika untuk Kemajuan dan Kesejahteraan” ini, Kadin Indonesia berharap gagasan forum tersebut akan didiskusikan ke para peserta AABS, setelah acara berakhir.
“Seperti forum komunikasi. Wewenang seperti apa. Forum ini tidak bisa memutuskan, tapi bisa koordinasi untuk implementasikan hasil konferensi,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri RI Lasro Simbolon mengatakan pelaksanaan AABS dinilai tepat lantaran saat ini negara-negara di benua Afrika sudah melihat Indonesia sebagai peluang investasi yang besar.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Partner kita di Afrika sudah melihat Indonesia bukan lagi dunia ketiga yang klasik, tapi sudah sebagai sharing provider. Peluang mereka melakukan penetrasi di sektor infrastruktur kuat, apalagi BUMN-BUMN kita sudah ada di sana melakukan proyek. Acara tersebut bisa sebagai pameran untuk Indonesia,” jelas Lasro.
Rencananya, acara yang merupakan rangkaian dari Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika itu, akan dihadiri oleh 400 pengusaha dari dalam mau pun luar negeri.
Presiden RI Joko Widodo akan membuka AABS pada 21 April 2015 di Jakarta Convention Center (JCC). Sedangkan empat kepala pemerintahan dari Tiongkok (RRT), Jepang, India dan Afrika Selatan, akan bertindak sebagai keynote speaker.(T/R05/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon