Jakarta, MINA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite Tetap Timur Tengah (KT3) dan Organisasi Kerja sama Islam (OKI) mendorong partisipasi Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam memenuhi kebutuhan Jamaah haji dan umrah.
Wakil Ketua Kadin Indonesia KT3 dan OKI Mohamad Bawazeer menyatakan, hal ini sebagai bagian upaya pemerintah untuk memulihkan ekonomi nasional di mana UMKM mendapatkan pasar yang lebih luas.
“Kadin Indonesia telah memetakan peluang terkait pemenuhan jamaah Haji dan Umrah. Nantinya perlengkapan dan barang yang digunakan jamaah diharapkan secara optimal bisa dipasok dari Indonesia,” kata Mohamad saat menerima panitia pelaksana Munas PJMI Ke-3 di kantornya di Jakarta Pusat, Selasa (12/7).
Delegasi dari panitia pelaksana yang hadir dipimpin Ismail Lutan (Pemimpin Redaksi Parahyangan Post), Muhammad Anthoni (Pendiri PJMI), Rana Setiawan (Kepala Peliputan Kantor Berita MINA), Turyadi (Pemimpin Redaksi Popole TV), dan M. Dicky (kameramen).
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
Mohamad juga menekankan, produk halal dari UMKM Indonesia harus disiapkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi paket wisata religi dan umrah.
“Saya kira ini satu bentuk keberpihakan kita semua untuk pengembangan ekspor produk UMKM ke Timur Tengah, juga menunjukkan UMKM tetap bertahan meski diterjang pandemi covid-19 yang belum usai,” ujarnya.
Mohamad merujuk pada penandatanganan Naskah Nota Kesepahaman yang dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Agama dan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) tentang Optimalisasi Peran UMKM Dalam Memenuhi Kebutuhan Haji dan Umrah pada awal 2021 lalu.
Menurutnya, langkah kolaborasi ini merupakan kunci sukses untuk UMKM Indonesia, untuk itu dia berharap kolaborasi antara KADIN Indonesia bersama Lembaga Kementerian akan terus memajukan UMKM.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini
Mohamad yang juga sebagai Pembina Yayasan Bantuan Perguruan-Perguruan Al Irsyad Al Islamiyyah menuturkan terdapat lima item produk yang perlu dioptimalkan untuk disuplai oleh UMKM Indonesia yaitu sambal, kecap, kopi, teh dan gula.
Dia ingin agar semua kebutuhan jamaah haji dan umrah dapat dipenuhi dengan produk dalam negeri. Selama ini, pasokan kebutuhan jamaah haji dan umrah Indonesia masih didominasi oleh produk luar.
Ditengarai lebih dari 96 persen pelaku usaha nasional adalah UMKM. Ini juga angka yang cukup besar. Namun , sayangnya produk-produk mereka juga belum bisa menembus pasar global.
Wakil Ketua Kadin ini pun menyadari, tidak mudah bagi pelaku usaha terutama UMKM memenuhi kebutuhan jamaah haji dan umrah. Sebab, harus memenuhi standar yang diterapkan Arab Saudi.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
“UMKM yang siap itu dilihat dari kapasitas produksinya yang mumpuni, kualitas produksinya yang sesuai ketentuan Pemerintah Arab Saudi, dan juga sudah disertifikasi,” pungkas Mohamad.
Jumlah UMKM terus bertambah banyak. Dari data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM hingga Mei 2021 sudah mencapai 64,2 juta. Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,07% atau senilai 8.573,89 triliun rupiah.(L/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan