Jakarta, MINA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyesalkan atas terjadinya pembunuhan terhadap 31 pekerja proyek jembatan di jalur Trans Papua. Kadin menilai peristiwa tersebut dikhawatirkan dapat menghambat proses pengembangan pusat-pusat ekonomi baru di daerah itu.
“Ini teror terhadap pembangunan dan kami mengecam keras terjadinya pembunuhan ini,” ungkap Rosan P Roeslani, Ketua Umum Kadin Indonesia di Menara Kadin, Selasa (4/12).
Menurutnya, pembunuhan yang terjadi tidak hanya menimbulkan ketakutan tetapi juga kondisi seperti ini akan menghambat proses pembangunan yang sesungguhnya dibutuhkan sekali oleh masyarakat di Papua.
Seperti diketahui, di tengah pesatnya pembangunan yang dilakukan pemerintah dari Sabang sampai Merauke, pembangunan di Papua mendapat perhatian besar dari pemerintah.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Rosan mengatakan, pihaknya juga menghargai kerja cepat pihak kepolisian dan TNI dalam penanganan masalah itu dan berharap secepatnya keadaan dapat kembali kondusif dan memberikan rasa aman bagi para pekerja.
“Kita tentunya sangat berharap peranan TNI dan Kepolisian, sehingga dimanapun bisnis dijalankan, kita bisa mendapatkan rasa aman karena ini juga akan mempengaruhi investasi daerah tersebut” pungkas Rosan.
Sebelumnya sebagaimana dikutip kantor berita Antara, Kabidhumas Polda Papua Kombes Pol A.M. Kamal menginformasikan, 31 orang telah meninggal dunia dan satu orang hilang diduga karena dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.
Ia menduga sebanyak 24 orang dibunuh di hari pertama, delapan orang yang berusaha menyelamatkan diri di rumah anggota DPRD, tujuh di antaranya dijemput dan dibunuh KKB dan satu orang belum ditemukan. (R/Sj/R01)
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Mi’raj News Agency (MINA)