Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KADIN: PEREKONOMIAN INDONESIA PADA TITIK YANG MENGKHAWATIRKAN

Admin - Jumat, 12 September 2014 - 13:23 WIB

Jumat, 12 September 2014 - 13:23 WIB

789 Views ㅤ

Ketua Umum Kadin, Suryo Bambang Sulisto (Foto: Kadin-indonesia.or.id)

Kadin-300x200.jpg" alt="Ketua Umum Kadin, Suryo Bambang Sulisto (Foto: Kadin-indonesia.or.id)" width="300" height="200" /> Ketua Umum Kadin, Suryo Bambang Sulisto (Foto: Kadin-indonesia.or.id)

Jakarta, 17 Dzulqa’dah 1435/12 September 2014 (MINA) – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto, menyatakan, perekonomian Indonesia berada di titik mengkhawatirkan.

Menurutnya, beberapa tahun terakhir pertumbuhan perekonomian Indonesia cenderung menurun. Hal itu, tercermin sejak 2012, yang turun dari sebelumnya 6,5 persen menjadi 6,2 persen. Sedangkan pada 2013, perekonomian Indonesia hanya tumbuh 5,8 persen.

“Kemudian tahun ini, ekonomi kita tumbuh 5,4 persen,” ujar Suryo pada acara Rapat Kerja Nasional Bidang Koordinator Asosiasi Kamar Dagang Dan Industri Indonesia seperti dilaporkan dilaman Kadin Indonesia dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (11/9).

Dengan demikian, ia menambahkan, Indonesia memerlukan perubahan yang mendasar dan terstruktur untuk memperbaiki perekonomian yang mengacu pada kesejahteraan rakyat.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Ia melanjutkan, hal yang mencerminkan situasi mengkhawatirkan pada perekonomian nasional lainnya adalah ruang fiskal pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015, yang bertentangan dengan program pembangunan infrastruktur.

“RAPBN 2015 ruang fiskal sedikit, ini sangat bertentangan dengan upaya pembangunan infrastruktur sebagai kunci pertumbuhan Indonesia,” kata Suryo .

Kadin mengharapkan, pemerintah baru bisa membuat terobosan pemecahan masalah ini dan menentukan skala prioritas. Dengan demikian, keberlanjutan program-program pembangunan dapat tetap terwujud.

“Saya berharap pemerintah dapat temukan masalah inti yang harus mendapat prioritas tinggi. Kalau masalah inti itu diselesaikan, ini dapat memberikan solusi pada masalah lain, jadi menimbulkan snowball efect,” kata Suryo. (T/P005/R11)

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
Indonesia
Halal
Ekonomi
Ekonomi