Basra, MINA – Tim nasional Irak memenangkan gelar Piala Teluk ke-25, yang diadakan di kota Basra, Irak selatan pada Kamis malam (19/1), setelah mengalahkan tim Oman dengan kemenangan 3-2 dalam pertandingan seru yang berlangsung selama 124 menit.
Piala Teluk Arab diadakan setiap empat tahun dengan partisipasi dari enam negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) – Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan UEA – serta Yaman dan Irak, The New Arab melaporkan.
Gelandang Irak Ibrahim Bayesh mencetak gol pertama untuk Irak pada menit ke-24 di babak pertama.
Irak mempertahankan gawangnya dan Oman tidak dapat mencetak gol ke gawang Irak sampai sepuluh menit terakhir babak kedua, ketika gelandang Oman Salaah al-Yahyaei mencetak gol melalui tendangan penalti yang kontroversial, dan permainan secara dramatis memasuki perpanjangan waktu.
Baca Juga: Arab Saudi Tuan Rumah Piala Dunia 2034
Gelandang Irak Amjad Attwan mencetak gol kedua Irak dengan tendangan penalti pada menit ke-116, dan beberapa saat kemudian striker Oman Omar Al Malki menyamakan kedudukan dengan sundulan.
Bek Irak Manaf Younis mencetak gol ketiga dan kemenangan Irak pada menit ke-122. Itu dua menit memasuki waktu tambahan ketika striker Kurdi Aso Rustam mengoper bola dan Younis mencetak gol dengan sundulan.
Warga Irak di seluruh negeri turun ke jalan untuk merayakan kemenangan bersejarah dengan kembang api, mengibarkan bendera Irak, menari dan bernyanyi.
Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani, Presiden Irak Abdul Latif Rashid, serta politisi Irak dan Kurdi lainnya, mengucapkan selamat kepada rakyat Irak atas kemenangan turnamen tersebut.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Dengan kemenangan hari Kamis untuk “Singa Mesopotamia”, Irak telah dimahkotai dengan gelar Piala Teluk untuk keempat kalinya dalam sejarahnya. Tiga terakhir adalah pada tahun 1979, 1984 dan 1988, sedangkan tim Oman memenangkan kejuaraan dua kali, pada tahun 2009 dan 2018.
Warga Irak sangat gembira menjadi tuan rumah turnamen tersebut, yang pertama diadakan di negara itu sejak 1979.
Dekade kerusuhan dan konflik telah mendorong serangkaian larangan FIFA di Irak menjadi tuan rumah pertandingan internasional.
Itu telah memaksa tim Irak untuk memainkan pertandingan kandang di luar negeri. Sejak invasi pimpinan AS yang menghancurkan dan ilegal pada tahun 2003 yang menggulingkan Presiden Saddam Hussein, Irak hanya memainkan tiga pertandingan kompetitif di kandang sendiri.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Menjadi tuan rumah Piala Teluk dapat mendorong FIFA untuk mengizinkan kualifikasi Piala Dunia kembali ke Baghdad.
Piala Teluk berikutnya akan berlangsung di Kuwait pada Desember 2024. (T/RI-1/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan