Tahun 2024 menjadi salah satu tahun yang penuh tantangan bagi Indonesia. Bencana alam yang terjadi sepanjang tahun ini tidak hanya memberikan dampak besar pada lingkungan, tetapi juga pada kehidupan sosial, ekonomi, dan psikologis masyarakat.
Bencana-bencana besar yang terjadi sepanjang tahun 2024 mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana. Mitigasi bencana, edukasi masyarakat, serta koordinasi lintas sektor menjadi kunci utama dalam mengurangi dampak yang ditimbulkan.
Pemerintah, masyarakat, dan komunitas internasional harus terus bersinergi untuk menghadapi tantangan yang serupa di masa mendatang. Harapannya, jika terjadi bencana, kerugian dapat diminimalisir, korban jiwa dapat dicegah.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Indonesia mengalami 2.093 kejadian bencana alam sepanjang tahun 2024.
Baca Juga: Kaleidoskop 2024: Peristiwa Internasional yang Paling Disorot
Dampak dari bencana-bencana tersebut meliputi:
- Korban Jiwa: 488 orang meninggal dunia, 58 orang hilang, dan 11.530 orang luka-luka.
- Pengungsi dan Korban Terdampak: Sebanyak 6.328.618 orang menderita dan mengungsi akibat bencana.
- Kerusakan Infrastruktur: 405.946 rumah mengalami kerusakan, serta fasilitas umum seperti 45.371 fasilitas pendidikan, 463 fasilitas kesehatan, 44 tempat ibadah, dan 347 fasilitas
Jenis bencana yang paling sering terjadi adalah banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor.
BNPB terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di seluruh wilayah Indonesia untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bencana alam.
Berikut adalah rangkuman bencana besar yang melanda Indonesia sepanjang tahun 2024:
Baca Juga: Tragedi Pembunuhan Jurnalis di Gaza 2024, Potret Gelap Penjajahan dan Kebebasan Pers
- Gempa Bumi di Sumatera Barat
Pada Februari 2024, gempa bumi berkekuatan 7,2 magnitudo mengguncang wilayah Sumatera Barat. Gempa ini menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur di Kota Padang dan sekitarnya, termasuk ribuan rumah, sekolah, dan fasilitas umum.
Lebih dari 200 orang meninggal dunia, sementara ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal. Pemerintah bersama berbagai pihak internasional bergerak cepat untuk memberikan bantuan.
- Banjir Besar di Jakarta dan Sekitarnya
Pada bulan Maret, curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir besar melanda Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Ribuan rumah terendam air, dan lebih dari 100 ribu warga terpaksa mengungsi.
Banjir kali ini memicu diskusi lebih lanjut mengenai pentingnya percepatan pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) dan pengelolaan tata ruang perkotaan.
Baca Juga: Awal Tahun Baru, Waspadai 8 Hal
- Erupsi Gunung Merapi
Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta kembali erupsi pada Mei 2024. Aktivitas vulkanik yang tinggi memaksa evakuasi lebih dari 50 ribu warga di radius 10 km dari puncak.
Abu vulkanik menyebar hingga ke kota-kota besar seperti Yogyakarta dan Solo, mengganggu aktivitas penerbangan dan kesehatan masyarakat.
- Kebakaran Hutan di Kalimantan dan Sumatera
Musim kemarau panjang yang terjadi mulai Juli 2024 memicu kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan dan Sumatera. Asap pekat yang dihasilkan menyebabkan kualitas udara menurun drastis, bahkan mencapai level berbahaya di beberapa wilayah.
Ribuan hektar lahan hangus terbakar, sementara ribuan orang menderita gangguan pernapasan.
Baca Juga: Kota Lama Semarang, Wisata Menarik yang Ramah di Kantong
- Tsunami di Maluku Utara
Pada bulan Oktober 2024, gempa bumi di laut Maluku Utara dengan kekuatan 8,1 magnitudo memicu tsunami setinggi 3 meter yang menerjang beberapa pulau di sekitarnya.
Tsunami ini menghancurkan desa-desa pesisir, mengakibatkan lebih dari 500 korban jiwa, serta kerugian material yang sangat besar. Proses evakuasi dan bantuan internasional sangat membantu dalam penanganan bencana ini.
- Tanah Longsor di Sulawesi Selatan
Di penghujung tahun, Desember 2024, hujan deras yang berlangsung selama berminggu-minggu memicu tanah longsor di beberapa daerah di Sulawesi Selatan.
Puluhan desa tertimbun tanah, menewaskan lebih dari 150 orang dan membuat ratusan lainnya kehilangan tempat tinggal. Infrastruktur jalan dan jembatan mengalami kerusakan parah, menghambat proses evakuasi.
Baca Juga: Bagaimana Perjuangan Rakyat Palestina di 2025, Ini Kata Para Pakar!
- Banjir dan Tanah Longsor di Sumatra Utara
Pada akhir November 2024, hujan lebat yang dipicu oleh Siklon Tropis Robyn menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di Sumatra Utara. Kejadian ini mengakibatkan setidaknya 30 korban jiwa, dengan daerah yang paling terdampak meliputi Kabupaten Karo, Padang Lawas, dan Deli Serdang.
- Banjir dan Tanah Longsor di Sumbawa
Pada 9 Februari 2024, hujan lebat menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Bencana ini mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan memaksa ratusan warga mengungsi.
- Banjir di Bandung
Luapan Sungai Citarum akibat hujan deras menyebabkan banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada akhir November 2024. Sekitar 30 desa terdampak, dengan lebih dari 2.000 rumah mengalami kerusakan dan ribuan jiwa terdampak.
- Erupsi Gunung Marapi dan Banjir Lahar Dingin di Sumatra Barat:
Pada 11 Mei 2024, erupsi Gunung Marapi di Sumatra Barat memicu aliran lahar dingin yang menyebabkan banjir bandang. Bencana ini menewaskan setidaknya 67 orang dan menyebabkan lebih dari 4.000 orang mengungsi.
Baca Juga: Muhasabah, Resolusi Tepat Menatap Masa Depan
- Siklon Tropis Robyn
Siklon Tropis Robyn membawa hujan lebat dan angin kencang yang mempengaruhi wilayah Sumatra dan Jawa pada akhir November 2024. Bencana ini menyebabkan banjir dan tanah longsor di berbagai daerah, dengan total korban jiwa mencapai 41 orang.
Semoga tahun 2025 membawa harapan baru dengan kesiapan yang lebih baik dalam menghadapi bencana alam.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tiga Pilar Hijrah: Fondasi Perubahan Menuju Kehidupan Islami