MEI
4 Mei– Pemerintah Qatar menyumbang dana sebesar 5 juta dolar AS untuk mendukung program rekonsiliasi Palestina, kata Menteri Urusan Dana Abadi Gaza, Ismail Radwan.
5 Mei– Militer Israel menyerang protes damai diselenggarakan wartawan Palestina, di dekat penghalang militer Bei El di Tepi Barat, yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kebebasan Pers Dunia.
7 Mei– Sekitar 10.000 warga Palestina berunjuk rasa di desa Lubya Israel untuk menuntut kembali hak-hak bagi pengungsi yang diusir setelah pembentukan negara Israel 1948.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
9 Mei– Puluhan pemukim ilegal ekstrimis Yahudi menyerbu Masjid Al-Aqsha, merayakan kemerdekaan Israel. Mereka menyerukan menghancurkan Masjid dan membangun kuil di tempat tersebut.
10 Mei – Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniyah dan beberapa pejabat lainnya melakukan aksi longmarch untuk solidaritas pada para tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.
16 Mei
– Perdana Menteri Palestina di Gaza, Ismail Haniyah mengatakan, Kamis malam (16/5), Hamas dan Fatah telah sepakat menyatukan pasukan keamanannya.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
– Ribuan rakyat Gaza turun kejalan peringati hari Nakbah atau hari pengusiran ribuan rakyat Palestina oleh Yahudi Zionis.
19 Mei
– Seratus dua puluh anak Palestina di Yarmuk diperbolehkan keluar dari kamp pengungsi yang terkepung di Damaskus selatan untuk mengikuti Ujian Nasional, demikian Jubir PBB untuk pengungsi Palestina mengatakan.
– Konvoi bantuan kemanusiaan dari Al-Jazair dan Jordania tiba di Jalur Gaza melalui perbatasan Rafah dengan membawa bantuan keperluan warga dan berbagai peralatan kesehatan.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
26 Mei– Paus Francis menyerukan Kristen, Yahudi dan Muslim untuk bekerja sama bagi perdamaian saat ia mengunjungi tempat-tempat suci di Kota Al-Quds pada hari terakhirnya ziarah Timur Tengah.
29 Mei– Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Kamis (29/5), menunjuk Perdana Menteri Rami Hamdallah untuk memimpin pemerintah persatuan nasional yang baru yang menyatukan kelompok Hamas dan Fatah.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon