Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KALEIDOSKOP PERISTIWA PENTING DALAM SEJARAH ISLAM PADA BULAN RAMADHAN

Admin - Selasa, 6 Agustus 2013 - 06:30 WIB

Selasa, 6 Agustus 2013 - 06:30 WIB

3660 Views ㅤ

Oleh Rana Setiawan (Abu Abdurrahman)*

Renungan Harian Peristiwa Sejarah Ramadhan

Ramadhan adalah bulan penting, istimewa dan penuh berkah bagi umat Islam. Bukan hanya karena perintah puasa (shaum), namun juga karena banyak peristiwa besar yang terjadi di dalamnya.

Kaleidoskop peristiwa-peristiwa penting dalam Sejarah Islam pada Bulan Ramadhan ini disusun dengan urutan tahun Hijriyah, agar dapat memudahkan dalam merenungi peristiwa sejarah Islam pada Bulan Ramadhan secara berurutan.

Baca Juga: Menangkap Pesan Kuat Hamas di Balik Pembebasan Sandera AS

Kaleidoskop peristiwa-peristiwa penting ini hanya catatan kecil mengenai peristiwa Ramadhan bukan ulasan sejarah lengkap. Maka dari itu, untuk dapat mengutuhkan pemahaman tentang berbagai peristiwa penting dan bersejarah itu diharapkan dapat membaca banyak buku sejarah Islam atau sirah hidup Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam.

Maka, Apa saja peristiwa penting dan bersejarah yang pernah terjadi selama bulan Ramadhan ?

Turunnya Kitab-Kitab Langit

Pada malam pertama Ramadhan Allah menurunkan suhuf kepada Nabi Ibrahim. Kitab Taurat diturunkan pada malam ketujuh Ramadhan. Sedangkan, Injil diturunkan pada malam 14 Ramadhan.

Baca Juga: Air Haji: Benarkah Air Zamzam yang Dibawa Pulang dari Tanah Suci? Ini Penjelasan Lengkapnya

Turunnya Al-Quran

Ibnu Katsir men­jelaskan dalam kitabnya, Al-Bidayah wa An-Nihayah, dengan menukil riwayat dari Al-Waqidi dari Abu Ja’far Muham­mad Al-Baqir, Rasulullah menerima wahyu pertama pada malam Senin, 17 Ramadhan –sebagian ulama mengatakan pada malam 24- di Gua Hira’, tahun 13 sebelum Hijriyah, bertepatan dengan Juli 610 M.

Tahun Duka Cita

Pada Ramadhan tahun kesepuluh dari Nubuwah (tiga tahun sebelum Hijrah), bertepatan dengan tahun 620 Masehi, Khadijah (Ummul Mukminin) wafat, pada usia enam puluh lima tahun.

Baca Juga: Haji Maqbul dan Mabrur

Sebelumnya, pada bulan Rajab pada tahun yang sama Rasulullah ditinggalkan oleh Abu Thalib pamannya, usia beliau saat itu lima puluh tahun. Sehingga para sastrawan Arab menyebut tahun ini dengan ‘Ammul Huzn (Tahun Duka Cita).

Pembentukan Pasukan Militer Pertama Dalam Islam

Pada Ramadhan tahun pertama Hijriyah –atau bertepatan dengan tahun 623 Masehi, Rasulullah membentuk pasukan militer pertama dalam Islam yang dikomandoi oleh Hamzah ibnu Abdul Muthalib sebagai panglima militer pertama sepanjang sejarah Islam.

Prajurit Islam saat itu berjumlah 30 personel, yang kesemuanya terdiri dari orang-orang Muhajirun. Pasukan tersebut berhasil melumpuhkan sekelompok pedagang Mekkah yang baru kembali dari Syam.

Baca Juga: Masjid Al-Aqsa Semakin Mengkhawatirkan

Turunnya Perintah Puasa

Perintah Puasa (Shaum) turun pada Ahad, 1 Ramadhan tahun 2 Hijriyah, bertepatan dengan 26 Februari 624 Masehi. Inilah Ramadhan pertama yang dilalui Islam dengan berpuasa.

Perang Badar Kedua

Pada Jumat pagi, 17 Ramadhan 2 Hijriyah –atau bertepatan dengan 12 Maret 624 Masehi- di Badar, Perang Badar Kedua terjadi, dengan kemenangan kaum muslimin. Perang ini disebut dengan Ghazwatul Furqan (perang yang membedakan kebenaran dengan kebathilan). Ibnu Hisyam menyatakan perang ini merupakan kemenangan pertama yang menentukan kedudukan umat Islam dalam menghadapi kekuatan kemusyrikan dan kebatilan.

Baca Juga: Krisis Kemanusiaan di Palestina: Solusi dan Tantangan Global

Kemenangan lebih kurang 300 orang tentara Islam di bawah pimpinan Rasulullah mengalahkan lebih kurang 1000 orang tentara musyrikin Mekkah.

Pada saat yang sama Ruqayyah putri Rasulullah wafat.

Turunnya Perintah Zakat Fitrah

Pada 29 Ramadhan 2 H. bertepatan dengan 24 Maret 624 M., Zakat Fitrah diwajibkan, Shalat Ied disyariatkan. Pada bulan yang sama pula kewajiban Jihad diperintahkan.

Baca Juga: Bergabung dalam Perlawanan Palestina Melalui Hari Keffiyeh Sedunia 

Lahirnya Husein bin Ali, cucu Rasulullah

Pada 15 Ramadhan 3 H. atau bertepatan dengan 1 Maret 625 M., Husein, cucu Rasulullah dari pasangan Ali dan Fatimah lahir.

Pernikahan Nabi dengan Zainab putri Khuzaimah

Pada 28 Ramadhan 4 H. –sebagian ulama berpendapat 5 Ramadhan- bertepatan dengan tahun 626 M., Rasulullah menikahi Zainab binti Khuzaimah yang dijuluki dengan Ummul Masakin (Ibu Kaum Fakir).

Baca Juga: Harapan Perdamaian di Palestina, Realita atau Mimpi?

Persiapan Perang Khandaq

Pada Ramadhan 5H. bertepatan dengan 627 M., persiapan menuju Perang Khandaq. Persiapan dilakukan dengan menggali parit (khandaq) sekeliling kota Madinah. Strategi tersebut tidak pernah digunakan oleh bangsa Arab. Strategi itu diusulkan oleh Salman Al-Farisy. Peperangan ini terjadi pada bulan Syawal dan berakhir pada bulan Dzulqaidah setelah pasukan muslimin berhasil memecah belah pasukan musuh.

Penaklukan Kota Mekkah

Pada 21 Ramadhan 8 H. atau bertepatan dengan 11 Januari 630 M., Kota Mekkah dapat dikuasai oleh kaum muslimin tanpa pertumpahan darah. Tahun tersebut disebut dengan ‘Amul Fath (Tahun Kemenangan).

Baca Juga: Benteng Syam dan Janji Langit: Melawan Dajjal dan Membebaskan Al-Aqsa

Sebelumnya, Rasulullah keluar dari Madinah pada 10 Ramadhan 8 H. dalam keadaan berpuasa.

Kemenangan yang diraih Rasulullah pada masa itu adalah kemenangan terbesar, karena pada saat yang sama banyak penduduk Mekkah yang berbondong-bondong memeluk agama Islam, termasuk Abu Sufyan.

Runtuhnya Berhala

Pada 25 Ramadhan 8 H. atau bertepatan dengan 15 Januari 630 M., Rasulullah mengutus Khalid ibnu Walid untuk menghancurkan berhala-berhala, termasuk ‘Uzza. Pada hari yang sama Rasul juga mengutus ‘Amru bin ‘Ash untuk menghancurkan ‘Kuil Putri Tuhan’.

Baca Juga: Haji, Momentum Perbaikan Integritas Bangsa

Kemudian, Rasulullah mengutus Sa’ad bin Zaid Al-Asyhali untuk menghancurkan berhala Manat. Semua utusan itu berhasil menjalankan tugasnya.

Perang Tabuk

Pada 8 Ramadhan 9 H. atau bertepatan dengan 18 Desember 630 M., Perang Tabuk terjadi. Rasulullah melakukan ekspedisi ke wilayah Tabuk yang berbatasan dengan Romawi.

Pada bulan yang sama, Rasulullah kembali ke Kota Madinah dengan membawa kemenangan besar. Pasukan Romawi menyerah sebelum perang terjadi. Sebab waktu itu, sang kaisar bermimpi bahwa jika bertempur, ia akan dikalahkan oleh seorang lelaki Arab yang dikhitan (Rasulullah).

Baca Juga: Jama’ah dan Izin, Adab yang Menjaga Kita Tetap dalam Naungan Ilahi

Hancurnya Berhala Latta

Pada 23 Ramadhan 9 H. atau bertepatan dengan tahun 631 M. berhala Latta dihancurkan.

Ekspedisi Yaman 

Pada Ramadhan tahun ke-10 H. atau bertepatan dengan tahun 631 M., Rasulullah mengutus Ali bin Abi Thalib bersama pasukannya menuju negeri Yaman, khususnya ekspansi ke Klan Hamdan. Dalam ekspansi itu, seluruh orang Hamdan masuk Islam dalam satu hari saja. Lalu, mereka melakukan shalat jama’ah di belakang Ali.

Wafat Putri Rasulullah Fatimah Az-Zahra

Pada 3 Ramadhan 11 H. atau bertepatan dengan 21 November 632 M., Fatimah putri Rasulullah wafat. Beliau adalah isteri Ali bin Abi Thalib, ibu dari dua cucu Nabi, Hasan dan Husein.

Pembebasan Al-Quds oleh Umar ibnu Khattab

Pada 13 Ramadhan 15 H. atau bertepatan dengan 18 Oktober 636 M. Amirul Mukminin Umar ibnu Khattab tiba di Palestina dan berhasil membebaskan Kota Al-Quds dari tangan Romawi. Kemudian, Umar menulisakn sebuah piagam Al-Quds untuk menjamin keselamatan jiwa dan harta bagi penduduk kota itu dalam naungan Islam. Sementara mereka tidak dipaksakan untuk memeluk agama Islam. Bahkan, ketika sekelompok penganut agama Yahudi melarikan diri karena takut kepada pasukan Islam, Umar mengutus seorang prajurit untuk mengembalikan mereka ke Palestina dengan jaminan keselamatan dan perlakuan yang sama dengan pemeluk agama Islam. 

Sofronius, kepala rahib saat itu sangat berterima kasih atas kedatangan Islam yang dipandang membebaskan mereka dari penindasan kekaisaran Romawi. Oleh sebab itu, penyerahan kunci kota Al-Quds, tempat dimana Masjid Al-Aqsha berada dilakukan langsung olehnya kepada Khilafah Umar ibnu Khaththab yang sengaja datang untuk menerimanya.

Masjid Al-Aqsha yang merupakan kiblat pertama umat Islam dan masjid suci yang ketiga setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Saat beliau menerima penyerahan Kota Al-Quds, beliau mengatakan bahwa tanah Palestina adalah wakaf bagi seluruh umat Islam.

Penaklukan Mesir

Pada hari pertama Ramadhan 20 H. atau bertepatan dengan 13 Agustus 641 M., ‘Amru bin ‘Ash bersama pasukannya berhasil menaklukan Mesir dari penjajahan Romawi. Penaklukan itu terjadi di masa pemerintahan Umar ibnu Khattab.

Pengepungan benteng Babylonia

Pada hari yang sama, 1 Ramadhan 20 H. ‘Amru bin ‘Ash mengepung benteng Babylonia setelah berhasil mengusir pasukan Romawi yang menjaga perbatasan.

Syahidnya Ali bin Abi Thalib

Pada Subuh 17 Ramadhan 40 H. atau bertepatan dengan 23 Januari 661 M., Ali bin Thalib dibunuh oleh seseorang pemberontah munafik bernama Abdurrahman Muljam. Ali wafat pada usia 58 tahun dengan gelar syahid (gugur di jalan Allah).

Pembaiatan Hasan bin Ali sebagai Khalifah

Pada 18 Ramadhan 40 H. atau bertepatan dengan Januari 661 M., Hasan bin Ali dibaiat sebagai khalifah menggantikan ayahnya yang terbunuh.

Wafat ‘Amru bin ‘Ash

Pada 30 Ramadhan 43 H. atau bertepatan dengan 664 M., ‘Amr bin ‘Ash wafat pada usia 100 tahun.

Kemenangan Islam di pulau Rhodes.

Pada Ramadhan 53H bertepatan dengan 674 M., gabungan armada Islam pimpinan Panglima Abdullah bin Sarrah dengan Panglima Abdullah bin Qais yang diamiri Panglima Abdullah bin Sarrah berhasil mengalahkan tentara Romawi di Pulau Rhodes, Yunani. Saat itu, pulau tersebut dijadikan pangkalan baru oleh angkatan laut Romawi.

Ekspansi di Pulau Rhodes itu diperintahkan oleh Khalifah Utsman ibnu Affan.

Wafat Aisyah binti Abu Bakar isteri Rasulullah

Pada malam Selasa 17 Ramadhan 58 H. bertepatan dengan 12 Juli 678 M., Aisyah isteri Rasulullah wafat dan dikuburkan di pemakaman Baqi’, Madinah.

Pembebasan Spanyol 

Pada Ramadhan 92 H. bertepatan dengan 711 M., panglima tentara Islam, Tariq bin Ziyad memimpin 12.000 tentara Islam berhadapan dengan tentara Spanyol berjumlah 90.000 yang dipimpin sendiri oleh Raja Frederick.

Pada peperangan itu, untuk menambah semangat pasukannya, Tariq bin Ziyad membakar kapal-kapal perang mereka sebelum bertempur dengan tentara Raja Frederick. Beliau berkata, ”Sesungguhnya, syurga Allah terbentang luas di hadapan kita, dan dibelakang kita terbentang laut. Kalian semua hanya punya dua pilihan, apakah mati tenggelam atau mati syahid?”

Pasukan muslim Umayah yang berada di bawah pimpinan Tariq bin Ziyad itu berhasil membebaskan Spanyol Selatan. Ini merupakan awal pembebasan Andalusia, di mana sebelum kedatangan Islam dikenal dengan nama Iberia/ Asbania atau Spanyol pada masa kini.

Kemenangan Muslimin di Andalusia

Pasukan Islam di Andalusia mengalahkan Faranjah di bulan Ramadhan. Pada Jum’at pagi, 20 Ramadhan 479 H., terjadi peristiwa Zalaqah (yaitu dataran dekat wilayah Portugis). Di mana pasukan Islam yang melakukan penjagaan di wilayah Andalusia yang  dipimpinan Yusuf bin Tasyifin berhasil mengalahkan pasukan Faranjah (Franks) yang berjumlah 80.000 tentara yang dipimpin oleh Alfons VI yang juga tewas dalam pertempuran itu.

Pembebasan Palestina 

Pada Ramadhan 584H. atau bertepatan dengan 1188 M., Shalahuddin Al-Ayyubi mendapat kemenangan besar atas tentara Salib. Tentara Islam menguasai daerah-daerah yang sebelumnya dikuasai oleh tentara Salib. Ketika bulan Ramadhan, penasihat-penasihat Shalahuddin menyarankan agar dia beristirahat karena khawatir atas kondisi Shalahuddin yang sedang menderita sakit.

Namun, Shalahuddin menjawab “Umur itu pendek dan ajal itu sentiasa mengancam”. Kemudian tentara Islam yang dipimpinnya terus berperang dan berhasil merampas Benteng Shafad yang kuat. Peristiwa itu terjadi pada pertengahan bulan Ramadhan 584 H.

Shalahudin Al-Ayyubi akhirnya dapat mengalahkan pasukan Salib dalam Perang Hattin di sebelah barat Danau Tiberias, timur laut Al-Quds dan berhasil merebut kekuasaan atas Kota Al-Quds dan membebaskan Palestina secara keseluruhan.

Perang Ain Jalut 

Pada 25 Ramadhan 658 H . atau bertepatan dengan Jumat, 6 September 1260 M. terjadi Perang Ain Jalut. Saat tentara tartar memasuki Baghdad, mereka membunuh sekitar 1,8 juta kaum muslimin. Musibah itu direspon oleh Saifudin Qutuz, pemerintah Mesir saat itu dengan mengumpulkan semua kekuatan kaum muslimin untuk meghancurkan tentara Tartar.

Qutbuddin Al-Yunaini di dalam Al-Bidayah Wan Nihayah (658H) mengatakan bahwa al Qutuz sebelum menjadi seorang pemimpin pernah bermimpi bertemu Rasulullah, dalam mimpinya Nabi mengatakan kepadanya bahwa dirinyalah yang akan menguasai Mesir dan akan menang dalam perang melawan bangsa Tartar.

Peperangan kaum Muslimin dengan pasukan Tartar terjadi pada Jumat, 6 September 1260 M. di Ain Jalut, yaitu sebuah desa yang terletak antara Bisan dan Nablus, Palestina.

Peperangan tersebut turut disertai oleh isteri Sultan Saifudin Qutuz, Jullanar yang akhirnya syahid di medan pertempuran. Kemudian, tentara- tentara Allah itu berhasil merebut kemenangan atas tentara Tartar di Ain Jalut.

Menjadi Ibrah

Peristiwa-peristiwa penting dan bersejarah yang disebutkan merupakan bukti bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan jihad dan kemenangan, karena Ramadhan menjadi bulan di mana sejarah Islam menorehkan banyak peristiwa penting yang terjadi. Kemenangan, ujian, bahkan wafatnya beberapa sahabat.

Semoga Kaleidoskop peristiwa-peristiwa penting ini dapat membawa spiritual dan ibrah (pelajaran) sejarah ke dalam kehidupan sehari-hari, karena Ramadhan tidak hanya memberikan kesadaran mengenai hubungan dengan Sang Pencipta, namun juga hubungan dengan sejarah Islam. (T/P02/R2).

*Redaktur Mi’raj News Agency (MINA)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Referensi:

  1. Attaki, Hanan 2009. Wisata Ramadhan di Rumah Rasulullah. ATTAQIE: Bandung.
  2. Berbagai sumber.

Rekomendasi untuk Anda