Kamboja, 4 Rabi’ul Akhir 1437/ 14 Januari 2016 (MIditerNA) – Kepolisian Kamboja melakukan pengamanan terhadap sekolah Cham Muslim yang selama sebulan terakhir dieror oleh serangan dan diancam pembunuhan hingga tangki air minum sekolah yang diberi kotoran.
Cambodia Daily melaporkan, Kamis (14/1), sekolah yang didirikan oleh seorang imam di provinsi Tbong Khmum bernama Muhammad Abdulrahman itu, mengajarkan bahasa dan sejarah budaya Cham serta praktik keagamaan.
Pejabat kepolisian setempat, Ouk Pov mengatakan, serangan terbaru terhadap sekolah terus berlanjut, sejak akhir Desember lalu.
“Batu dan kotoran telah dilemparkan ke kompleks pada Senin (11/1) malam, namun salah satu batu terbungkus selembar kertas bertuliskan ancaman kematian dan menggambarkan Abdulrahman dan staf lain seperti anjing-anjing,” tulis Cambodia Daily, World Bulletin memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Abdulrahman mengungkapkan, dia yakin serangan terhadap sekolahnya dipicu oleh rasa cemburu dan karena dia berasal dari ibukota Phnom Penh, sehingga terlihat sebagai orang luar.
Dia mengatakan, pelaku penyerangan sekolah telah memasukkan kotoran ke dalam tangki air, serta melemparkan petasan ke dinding sekolah.
Pada November lalu, Phnom Penh Post melaporkan 24 siswa sekolah pingsan dan dirawat di rumah sakit setelah ada gas beracun muncul di rumah tempat mereka tinggal.
Polisi sejauh ini belum melakukan penangkapan dan mengatakan belum ada motif yang jelas mereka peroleh. (T/hna/P001)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)