KAMMI Kecam Tindakan Represif Aparat Hukum Terhadap Mahasiswa Saat Demo

Ketua PP Kartika Nurrakhman (kiri) dan Ketua IMM Taufan Putra Revolusi (kanan). (Foto: Royhanul Iman/MINA)

 

Jakarta, 18 Jumadil Awwal 1438/15 Februari 2017 (MINA) – Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) mengecam tindakan represif aparat terhadap mahasiswa yang melaksanakan unjuk rasa menuntut pemberhentian Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta, Selasa (14/2) siang.

Ketua Umum PP KAMMI Kartika Nur Rakhman mengatakan sejumlah presiden senat mahasiswa ditangkap aparat dan dibawa ke Polda Metrojaya, yang merupakan tindakan  mencederai demokrasi di negeri ini.

“Aparat melakukan pemukulan dan membawa paksa presiden senat mahasiswa ke Polda Metrojaya, sisanya dibawa menggunakan Kopaja dan diterlantarkan di Polda,” kata Nur Rakhman dalam keterangan persnya, Rabu (15/2).

Ia menambahkan kehadiran mahasiswa untuk berunjuk rasa hari ini, ingin menuntut presiden untuk segera memberhentikan Ahok, karena statusnya sebagai terdakwa penista agama dan sudah jelas aturannya dalam UU.

“Kita kembali lagi ke masa lalu, di mana hak menyampaikan aspirasi disambut dengan perlakuan represif aparat, negara ini mundur ke belakang, reformasi dikhianati demi melindungi seorang Ahok,” ujar Nur Rakhman.

Menurutnya, di tengah kondisi nasional yang tidak stabil, aparat kepolisian semakin memperlihatkan sikap ketidakberpihakan kepada rakyat malah membubarkan paksa massa aksi yang menuntut Ahok segera diberhentikan. Perlakuan aparat kondradiktif dengan semboyan nya mengayomi masyarakat.

Sementara Departemen Advokasi dan Kebijakan Publik, Bayu Anggara menambahkan, “Baiklah pak polisi, sebentar lagi anda akan berhadapan dengan gelombang mahasiswa yang akan kembali menyuarakan keadilan dan kebenaran dengan cara nya.”

Lebih lanjut pihaknya menghimbau kepada para mahasiswa bersiap siaga karena sewaktu-waktu panggilan untuk aksi lagi, kondisi bangsa yang semakin karut marut membuat kita harus melakukan tindakan untuk menyelamatkan bangsa dan mahasiswa harus berada di garis depan. (L/R03/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.