Istanbul, MINA – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Turkiye bersama berbagai organisasi diaspora masyarakat dan pelajar Indonesia di Turkiye mengadakan Palestine Humanity Gathering di Istanbul, Turkiye.
Ketua Bidang Kebijakan Publik KAMMI Turkiye Muhammad Al-Fathih Hidayat menjelaskan kepada MINA, Rabu (20/3), acara yang diinisiasi oleh Khair Way Foundation yaitu salah satu NGO Turkiye ini merupakan bentuk aksi kepedulian diaspora Indonesia di Turkiye kepada saudara-saudara kita di Palestina yang sedang dilanda bencana kemanusiaan sejak beberapa bulan terakhir.
Kegiatan yang digelar di TUGVA Istanbul awal Maret lalu ini dihadiri oleh Asma Nadia dan Helvy Tiana Rossa yang keduanya merupakan penulis dan produser tersohor di tanah air dan juga di dunia literasi Internasional.
Selain keduanya, acara yang terdiri dari tiga sesi ini juga turut di oleh Turan Kışlakçı yang merupakan jurnalis asli Turkiye, juga Abdurahman Al-Farra yang merupakan Presiden Asosiasi Mahasiswa Palestina di Turkiye.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Muhammad Al-Fathih mengatakan, alasan utama dari diselenggarakannya acara ini adalah untuk mengingatkan kita kembali betapa pentingnya untuk mengingat lagi saudara-saudara kita yang ada di Palestina.
“Terutama pada awal bulan Ramdhan ini, mereka melaksanakan puasa dengan yang sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Saudara kita di Palestina membutuhkan bantuan untuk setidaknya meringankan perjuangan mereka berpuasa dalam kondisi genosida,:” ujarnya.
Ridwan selaku Ketua Panitia Acara sekaligus perwakilan dari Khair Way Foundation mengatakan, puasa yang akan sangat berbeda tentunya dari puasa-puasa sebelumnya, maka diaspora Indonesia di Turkiye yang diinisiasi Khair Way Foudation bersama Asma Nadia mengadakan rangkaian acara untuk kembali merenungkan apa yang bisa kita perbuat untuk Palestina sekarang ini.
“Ini merupakan event pertama diaspora Indonesia di Turkiye mengenai isu Palestina yang diselenggarakan dengan kolaborasi lintas organisasi dan komunitas. Alhamdulillah respon peserta yang hadir dan yang tau kegiatan ini sangat positif. Kedepan semoga ada hal serupa yang berkelanjutan dan tindaklanjut lebih nyata dari event seperti ini,” ungkapnya.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Dalam acara yang terlaksana sehari penuh ini, terdapat tiga sesi acara. Pertama, Sesi Latihan Kepenulisan yang diisi langsung oleh Asma Nadia, seorang Penulis terkenal yang telah menerbitkan banyak novel dan dari novelnya banyak terbit film, diantara novelnya yang terkenal adalah “Surga yang tak dirindukan”.
Pada sesi pertama ini, ia menyampaikan betapa pentingnya menulis dan membuatkan karya, beliau juga menyampaikan rumus menulis cepat. Tidak lupa ia juga mengingatkan bahwa dalam menulis kita bisa membantu Palsetina, entah dari kandungan tulisan yang menceritakan sedikit tentang plaestina ataupun dengan menyumbangkan hasil penjualan.
Pada sesi kedua, ada talkshow Palestina yang diisi oleh 4 orang narasumber. Narasumber pertama adalah Helvy Tiana Rosa yang merupakan sosok Penulis internasional, pada kesempatan ini beliau hadir secara online dan menyampaikan bahwa Palestina ini adalah saudara kita, maka perlunya ada agenda seperti ini untuk terus mengingatkan kita bahwa Palestina perlu diperjuangkan.
Narasumber kedua juga merupakan tokoh yang tidak kalah penting, ia adalah Turan Kışlakçı, seorang jurnalis senior Turkiye yang berfokus pada pemberitaan seputar Palestina. Dalam hal ini ia menyampaikan bahwa apa yang terjadi di Palestina ini merupakan peristiwa sejarah, dimana kita harus terlibat bersama-sama dalam pembebasannya.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Narasumber yang ada tidak hanya dua orang, tapi juga menghadirkan Abdurahman Al-Farra, Presiden Asosiasi Mahasiswa Palestina di Turkiye. Pada kesempatan ini, ia menyampakian bagaimana pedihnya perjuangan saudara-saudara kita di Palestina pada hari-hari ini.
Ia juga berpesan bahwa apa yang terjadi sekarang ini sungguh tidak bisa terbayangkan oleh orang-orang yang dapat menjalani hari-harinya dengan normal, beraktivitas seperti umumnya, bahkan memiliki cita-cita untuk masa depan di dunia.
Sesi talkshow ini ditutup dengan orasi yang disampaikan oleh Asma Nadia yang mengingatkan kita kembali apa yang bisa kita lakukan untuk Palestina, karena sekecil apapun yang kita lakukan untuk Palestina bisa menjadi amalan pahala sebagai bekal kita.
Dalam acara yang bertajuk Palestina Humanity Gathering ini, juga diadakan nonton bersama film “Hayya” yang dilayar lebarkan pada tahun 2019 lalu. Fılm ini bercerita tentang seorang jurnalis yang secara sukarela menjadi volunteer dalam aksi kemanusiaan di Palestina, yang kemudian secara tidak sadar membawa sosok anak perempuan Pelestina yang bernama Hayya. Dari film ini kita belajar bahwa membela dan memperjuangkan Palestina banyak caranya.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Menurut Fiqhy Rodhiyya selaku Ketua Umum KAMMI Turkiye, acara ini sukses menjadi wasilah bagi kita semua untuk tidak melupakan tragedi kemanusiaan di Palestina. Sebagai seorang muslim, kondisi mengenaskan di Palestina harus terus diingat setiap saat, bukan hanya ketika terjadi peperangan dan tragedi kemanusiaan.
Salah satu cara untuk mengabadikannya adalah dengan tulisan, karena tulisan merupakan salah satu kekuatan terbesar untuk melawan ketidakadilan dan kejahatan.
Acara ini kemudian ditutup dengan diadakan lelang novel karya Asma Nadia yang kemudian hasilnya akan disumbangkan ke Palestina. Sebelum sesi leleng novel, ada pembacaan puisi karya Helvy Tiana Rosa yang dibacakan oleh saudari Andhara Elmy Maureza.
Dari acara yang dihadiri kurang lebih 150 peserta ini merupakan hasil kolaborasi dari 18 organisasi dan komunitas diaspora Indonesia di Turkiye, semoga semangat kita untuk membela dan memperjuangkan Palestina tidak pernah padam.(R/R1/P2)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza