Gaza, MINA – Hujan deras mengguyur Gaza semalam penuh pada Senin (23/9), membanjiri tenda-tenda pengungsi, membuat mereka terpaksa berpindah dari tempat tidurnya.
Menurut postingan Julitte Touma direktur komunikasi (UNRWA) , dari akun X resminya, turunnya hujan mengakibatkan warga sakit dan flu, terutama anak-anak.
“Dengan turunnya hujan dan suhu yang semakin dingin, warga jatuh sakit, terutama anak-anak yang paling rentan terhadap pilek dan flu,” katanya.
Banyak yang khawatir akan kemungkinan harus mencari tempat perlindungan baru di daerah yang terkepung sebelum musim dingin tiba.
Baca Juga: Menag Akan Buka Fakultas Kedokteran di Universitas PTIQ
Menyusul hujan kemarin, Komite Darurat di Kota Deir Al-Balah, Jalur Gaza tengah melancarkan seruan menuntut intervensi segera untuk menyelamatkan warga dari risiko banjir, terutama di wilayah Sahen Al-Baraka dan dataran rendah lainnya.
Hujan deras telah memperburuk kondisi kemanusiaan yang sulit di Jalur Gaza dan para pekerja kemanusiaan PBB telah menyatakan keprihatinan mendalam mengenai memburuknya situasi kesehatan di wilayah tersebut.
Serangan genosida Israel di Palestina kini hampir satu tahun dan terus berlanjut, meski saat ini mereka tengah berkonflik dengan Lebanon, antara militan Hezbollah dan Israel.
Hingga saat ini lebih dari 41.455 warga Palestina tewas akibat serangan Israel dan 1,2 juta penduduk Palestina pergi mengungsi. [Ft]
Baca Juga: Presiden Prabowo Bertekad Perangi Kebocoran Anggaran
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi Ancaman Bencana Hidrometeorologi Basah