Kamp Pengungsi Deir Ballut jadi Tempat Berlindung Penyintas Gempa Suriah

Afrin, MINA – Kamp pengungsi Deir Ballut, pedesaan Afrin, Suriah, menjadi tempat perlindungan yang aman bagi para penyintas gempa 6 Februari yang melanda negara itu.

Ratusan keluarga tinggal di kamp Deir Ballut, termasuk lebih dari 270 keluarga Palestina.Setelah gempa besar, 30 keluarga dari daerah tetangga yang terkena dampak pindah untuk tinggal.

Pengungsi Muhammad Asouli, yang kehilangan rumahnya saat gempa, mengatakan kepada wartawan PIC ia terpaksa berlindung di kamp Deir Ballut, meskipun kondisi kehidupannya sulit.

“Saya tidak punya pilihan lain. Tinggal di tenda di kamp lebih baik daripada tinggal di jalanan dalam cuaca dingin ini,” tambahnya.

Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait

Dia lebih jauh mengatakan, gempa bumi telah memperdalam penderitaan mereka, menyerukan kepada organisasi kemanusiaan internasional untuk meringankan penderitaan.

Sementara itu, pengungsi Palestina Rima Fawaz mengatakan tenda-tenda tersebut melindungi penghuni kamp selama gempa bumi, tetapi masih kekurangan bantuan.

Fawaz menunjukkan banyak organisasi kemanusiaan mendistribusikan bantuan kepada keluarga pengungsi baru, tetapi kamp tersebut telah mengalami banyak krisis kemanusiaan, yang membuatnya tidak memenuhi syarat untuk menerima lebih banyak pengungsi.

Penghuni kamp, baik warga Palestina atau Suriah, belum menerima bantuan selama 3 bulan meskipun gelombang dingin yang parah, tambahnya.

Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi Enam Pejabat Senior Hamas  

Upaya bantuan telah dilanjutkan setelah gempa, tetapi tidak boleh berhenti, lanjutnya.

Gempa dahsyat berkekuatan 7,8 SR di dekat perbatasan Türkiye-Suriah pada dini hari Senin 6 Februari 2023 menyebabkan salah satu bencana terbesar yang berdampak pada wilayah tersebut belakangan ini.

Puluhan ribu orang tewas dan banyak lagi yang terluka. Ribuan bangunan runtuh, membuat banyak orang terpapar kondisi musim dingin. Sekolah dan rumah sakit juga hancur.

Gempa terjadi saat krisis kemanusiaan di Suriah barat laut, rumah bagi 1.500 keluarga Palestina, sudah berada pada level tertinggi. (T/R7/P2)

Baca Juga: Diveto AS, DK PBB Gagal Setujui Resolusi Gencatan Senjata Segera di Gaza

Mi’aj News Agency (MINA)