Ramallah, MINA – Akademisi dan organisasi hak asasi manusia di Mauritania, salah satu negara di benua Afrika, mengumumkan kampanye solidaritas untuk Palestina tahun 2022 melalui kegiatan Kampanye Akademik Internasional Menentang Pendudukan dan Aneksasi.
Sekretaris Jenderal Kampanye Akademik Internasional Menentang Pendudukan dan Aneksasi, Ramzy Odehd, dalam pernyataan pers menekankan pentingnya upaya yang dilakukan organisasi hak asasi manusia dan akademisi Mauritania, dalam mendukung hak Palestina atas tanahnya.
Kampanye juga menentang normalisasi dan apartheid Israel. Quds Press melaporkan, Selasa (8/3).
,Odeh mengatakan perlunya koordinasi antara kampanye akademis internasional dan kampanye Mauritania melawan pendudukan Israel dengan berbagai pelanggaran rasisnya.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Pernyataan menyebutkan, mereka akan bekerja dengan segala upaya dan ketekunan untuk memperkuat pengetahuan tentang perlawanan terhadap Zionis.
Kampanye Akademik Internasional Menentang Pendudukan dan Aneksasi didirikan pada awal tahun 2020, oleh para akademisi di universitas-universitas, dan diperluas untuk mencakup rekan-rekan mereka di dunia Arab dan para advokat internasional. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka