Jakarta, MINA – Sejumlah lembaga kemanusiaan Indonesia meluncurkan kampanye global ‘Aliansi Bela Anak Al-Quds’ sebagai bentuk solidaritas terhadap anak-anak dan perempuan yang diculik serta dipenjara secara paksa.
“Aliansi bersama Kulluna Maryam Internasional ingin menjelaskan kepada masyarakat Indonesia khususnya dan dunia umumnya, bahwasanya ada hal yang berbahaya yang sedang terjadi di Al-Quds dan Palestina. Maka Mari kita bergerak untuk menghentikan itu semua,” kata Sekjen Aliansi Indonesia Bela Anak Al-Quds Maimon Herawati saat peluncuran Kampanye #WeAreAllMary 2020 di Jakarta Pusat, Senin (2/3).
Aliansi tersebut terdiri dari sejumlah lembaga kemanusiaan di Indonesia yang fokus terhadap isu-isu Palestina, terdapat lebih dari 18 NGO yang tergabung dengan Aliansi Bela Anak Al-Quds, di antaranya Maemuna Center (Mae_C), Adara Relief, KNRP dan lainnya.
Hadir sebagai pembicara dalam peluncuran itu Sekjen Aliansi Indonesia Bela Anak Al Quds Maimon Herawati, Ketua Khadeejati Foundation Peggy Melati Sukma, Sekjen Adara Relief International Sri Vira Chandra, Direktur Pemberitaan Antara 2016-2017 Dr. Aat Surya Syafaat, dan Kepala Bidang Edukasi dan Informasi KNRP Muhammad Syarief.
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.
“Aliansi juga menyelenggarakan kampanye digital serempak seluruh dunia, kami juga akan keluarkan informasi-informasi melalui desain grafis, video dan berharap bahwasanya teman-teman media akan sama-sama untuk menyebarkannya secara luas lagi,” ujar Maimon.
Ia berharap pada kampanye global untuk menentang penculikan dan pemenjaraan anak-anak Al-Quds yang berlangsung selama delapan hari dari 2-8 Maret 2020 ini, semakin banyak yang membaca, semakin banyak yang terlibat dan tentunya hastagnya #BelaAnakAlQuds berubah jadi tindakan nyata di lapangan.
Aliansi Bela Anak Al Quds, kata Maimon meminta kepada pemerintah untuk bergerak. “Kami sangat hargai Bu (Menlu) Retno terkait Deal of Century sudah membawa rancangan resolusi ke DK PBB, bersama Tunisia, walaupun ditolak, Alhamdulillah. Indonesia sudah mulai melakukan itu,” katanya.
Kepala Bidang Sosialisasi dan Edukasi KNRP, Muhammad Syarif mengatakan, anak-anak kecil Palestina dipahami akan menjadi besar dan memimpin bangsanya. Maka pihak penjajah Israel sedini mungkin menggelapkan masa depan anak-anak Palestina.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
“Psikis anak-anak Palestina diserang, tidak hanya diserang secara fisik tapi yang lebih mendasar diserang psikisnya,” pungkas Syarif.
Kampanye Global ‘Aliansi Bela Anak Al Quds’ ini merupakan konferensi awal dari kampanye satu pekan yang secara internasional diselenggarakan di berbagai negara terkait dengan eskalasi kekerasan yang dilakukan oleh zionis Israel terhadap anak-anak Al-Quds.
Kampanye Bela Anak Al-Quds dimulai 1 Maret 2020 secara resmi di Turki dan negara-negara lain. Sementara di Indonesia dan negara-negara lainnya kampanye ini dimulai pada 2 Maret 2020.(L/R6/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung