Athena, 13 Ramadhan 1436/30 Juni 2015 (MINA) – Kampanye Eropa untuk Pembebasan Gaza (ECESG) sekaligus penyelenggaran dan koordinator Freedom Flotilla III menegaskan, aksi kemanusiaan menembus blokade Jalur Gaza akan terus dilanjutkan meski Israel telah membajak kapal pertama, Marianne.
Mazen Kahel, Ketua ECESG menegaskan, Armada Freedom Flotilla III akan tetap berlayar menembus blokade Gaza. “Kapal-kapal lainnya di masa mendatang akan tetap berlayar ke Jalur Gaza untuk menembus blokade,” tegas Kahel, demikian Pusat Info Palestina yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Menurutnya, pembajakan Israel terhadap Kapal Marianne itu sebagai bukti, pemerintah Zionis itu tetap ingin memblokade Jalur Gaza. “Pesan yang disampaikan Freedom Flotilla III sudah berhasil disampaikan,” katanya.
Lebih lanjut, ia menyatakan, pembajakan Kapal Marianne telah mengungkap wajah asli buruk dan kejahatan Israel terhadap kemanusiaan dan terhadap aktivis kemanusiaan yang hanya ingin membela kebenaran.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Di lain pihak, Kepala Pemantau Organisasi Euro Meditrania dan Anggota ECESG, Rami Abduh mengisyaratkan dalam konferensi persnya yang digelar di Jalur Gaza pada Senin (29/6) kemarin, kapal-kapal lain dari Armada Freedom Flotilla III akan bergerak dalam 48 jam ke depan.
Abduh meminta dunia internasional dan dunia Arab bersikap tegas dalam aksi pembajakan yang dilakukan Israel terhadap Kapal Marianne, salah satu rombongan Armada Freedom Flotilla III.
Sementara itu, Anggota Koalisi Pendukung Freedom Flotilla III, Ala’ Albatah meminta Sekjen Liga Arab dan ketua OKI untuk menyelamatkan rekan mereka Mantan Presiden Tunisia, Munsif Marzuqi yang ikut ditahan saat Kapal Marianne dibajak Israel.
Ketua Komite Internasional Anti Blokade Gaza, Zahir Birawi dalam siaran persnya juga menegaskan, pembajakan Israel terhadap Kapal Marianne dilakukan di posisi 100 mil dari Jalur Gaza yang berarti kapal itu berada di perairan internasional dan bukan di perairan kawasan Palestina yang dikuasai oleh Israel.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Sebelumnya, tiga kapal perang Israel pada Senin (29/6) dini hari membajak kapal pertama Freedom Flotilla III asal Swedia, Marianne, yang berlayar ke Jalur Gaza yang berisi 18 relawan kemanusiaan. (T/ima/p4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas