Kampanye Solidaritas Suriah Gelar Protes di Depan Kedutaan Besar Israel di London

London, MINA – Demonstran berkumpul di luar Kedutaan Besar Israel di London pada hari Senin (5/5), untuk memprotes serangan terhadap Suriah dan pendudukan Dataran Tinggi Golan.

Diselenggarakan oleh Kampanye Solidaritas Suriah, protes tersebut menarik banyak orang yang menyerukan diakhirinya pelanggaran kedaulatan Suriah dan hukum internasional. Anadolu Agency melaporkan.

Kampanye Solidaritas Suriah menyatakan bahwa sejak jatuhnya rezim Assad, Israel telah melancarkan hampir 1.000 serangan udara di wilayah Suriah.

“Israel telah dengan berani mengabaikan kedaulatan Suriah dan hukum internasional. Serangan-serangan ini telah menyebabkan korban sipil yang sangat banyak, dengan puluhan orang tewas dan terluka,” kata Kelompok itu.

Mereka juga mengutuk pendudukan Israel atas Dataran Tinggi Golan, yang direbut pada tahun 1967 dan dianeksasi secara sepihak pada tahun 1981, sebuah tindakan yang tidak diakui secara internasional.

Mereka mengatakan pendudukan tersebut telah menyebabkan pemindahan paksa ratusan keluarga Suriah dan menutup akses petani Suriah ke tanah mereka.

Para demonstran menguraikan empat tuntutan utama yaitu penghentian segera serangan udara Israel di Suriah, diakhirinya pendudukan Israel atas tanah Suriah, termasuk Dataran Tinggi Golan, penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Suriah, dan akuntabilitas atas pelanggaran Israel terhadap hukum internasional.

Jim Curran, seorang aktivis dan republikan Irlandia yang sudah lama menjabat, mengatakan kepada Anadolu bahwa ia sangat terganggu oleh situasi tersebut. “Saya sangat prihatin dengan pendudukan Israel di Suriah, dan khususnya di Dataran Tinggi Golan,” katanya.

“Ini harus diakhiri. Ini adalah pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional,” tegasnya.

Selain dukungan untuk Suriah, protes tersebut juga menyertakan pesan solidaritas yang kuat dengan rakyat Palestina.

Pada hari Jumat, tentara Israel melakukan serangan udara di dekat istana presiden di ibu kota Suriah.

Pejabat Israel mengklaim, serangan tersebut merupakan pesan terhadap keberadaan kelompok bersenjata di dekat Damaskus selatan dan potensi ancaman apa pun terhadap komunitas Druze.

Waktu serangan tersebut dianggap sangat provokatif, terjadi beberapa jam setelah para pemimpin komunitas Druze terkemuka merilis sebuah video yang menegaskan kembali komitmen mereka terhadap persatuan Suriah dan menolak segala bentuk perpecahan atau separatisme.

Para pengamat mengatakan serangan tersebut bertujuan mengeksploitasi perpecahan sektarian, terutama dalam komunitas Druze, untuk membenarkan intervensi dan mendorong perpecahan.

Damaskus telah berulang kali menegaskan semua kelompok agama dan etnis di Suriah memiliki hak dan perwakilan yang sama. []

Mi’raj News Agency (MINA)